Scroll Untuk Membaca

Aceh

Abu Chik Diglee: Pemilu Wahana Demokrasi Dan Harus Dijunjung Tinggi

Akademisi Senior Pascasarjana IAIN Langsa, Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA saat sebagai narasumber Dialog Lintas Forum Angkatan ke II/2023 di Aula Kantor Badan Kesbangpol Kota Langsa, Rabu (2/8). Waspada/dede
Akademisi Senior Pascasarjana IAIN Langsa, Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA saat sebagai narasumber Dialog Lintas Forum Angkatan ke II/2023 di Aula Kantor Badan Kesbangpol Kota Langsa, Rabu (2/8). Waspada/dede

LANGSA (Waspada): Pemilu adalah wahana demokrasi yang harus menunjung tinggi dengan nilai-nilai kesatuan dan keutuhan bangsa yang ada pada Bhineka Tunggal Ika.

Akademisi Senior Pascasarjana IAIN Langsa, Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA mengatakan dalam Dialog Lintas Forum Angkatan ke II/2023 yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Aceh bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Kota Langsa bertemakan ‘Sinergisitas Antar Forum Dalam Mensukseskan Pemilu Damai 2024’ di Aula Kantor Badan Kesbangpol Kota Langsa, Rabu (2/8)

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Abu Chik Diglee: Pemilu Wahana Demokrasi Dan Harus Dijunjung Tinggi

IKLAN

Hadir saat itu, unsur Forum Kerukunan Umat Beragama , Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Forum Pembaruan Kebangsaan dan Forum Waspada Dini Pemerintah.

Abu Chik Diglee: Pemilu Wahana Demokrasi Dan Harus Dijunjung Tinggi

Menurut Abu Chik Diglee sapaan Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA, prinsip pemilu damai meliputi kesadaran yang terhayati, bahwa pemilu adalah wahana demokrasi yang harus menunjung tinggi nilai kesatuan dan keutuhan bangsa, yang ada pada Bhineka Tunggal Ika.

Selain itu, adanya partisipasi penuh dari masyarakat, integritas dan profesionalisme penyelenggara pemilu dan dukungan anggaran dan logistik yang tepat waktu.

Disebutkan Abu Chik Diglee, adanya sinergisitas kelembagaan dan kesadaran berpolitik yang sehat, serta kepastian tahapan berjalan dengan baik.

“Proses pemilu Jurdil, transparan dan akuntable, menjaga keberlanjutan tahapan demokrasi elektoral (di semua lini dan tingkatan), penegakkan hukum pemilu yang berkepastian. Di samping kesantunan, elegan dan dewasa dalam berpolitik,” sebutnya.

Untuk itu, diperlukan kesadaran yang mendalam, bahwa pemilu hanya pesta demokrasi biasa lima tahunan, bukan pertaruhan soal hidup dan mati.

“Di samping itu, semua pihak harus menjaga akhlak, etika dan moral politik, tidak boleh ada kampanye hitam yang dapat membelah dan memecah soliditas anak bangsa.
Kemudian, pemilu harus dipandang sebagai sebuah alunan permainan ombak, ada yang diantar ketepian ada pula yang terseret ke lautan,” tutur Abu Chik Diglee lagi.

Artinya, ungkapnya lagi, menang kalah dalam pemilu hal yang biasa, sikapi dengan bijak dan dewasa. Kita adalah bangsa besar dan negara kita adalah negara besar, maka biasakan hidup dengan jiwa besar.

“Buang jauh jauh pikiran yang bisa merendahkan kita sebagai bangsa besar, menang kalah dalam pemilu hal yang lumrah, dunia tidak akan kiamat karenanya. Jaga keutuhan bangsa dan negara, dengan semangat UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan kecintaan terhadap NKRI,” pungkas Abu Chik Diglee.(b13)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE