BLANGPIDIE (Waspada): Dalam beberapa hari terakhir, abrasi yang melanda sepanjang bibir pantai kawasan Desa Kedai Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), kian parah.
Di mana, kondisi pesisir Desa Kedai Palak Kerambil, semakin amburadul. Meskipun sebelumnya sudah dilakukan penanganan darurat, dengan pemasangan tanggul sementara dari geobag sebanyak 620 unit, namun pemukiman warga di kawasan tersebut, belum bebas dari abrasi yang kian menakutkan.

Kepala Desa Palak Kerambil, Hazal Suaidi Jumat (6/10) mengatakan, abrasi yang menghantam pemukiman warganya semakin mengkhawatirkan. Upaya gotong royong yang melibatkan sejumlah pihak, termasuk pemerintahan untuk membangun tanggul sementara dari geobag, belum membuahkan hasil maksimal.
Selama ini lanjutnya, ombak dengan ketinggian 3-4 meter, terus-menerus menghantam pemukiman warga. Tanggul yang semula berdiri kokoh di atas permukaan, yang berfungsi untuk mengurangi hantaman ombak dan pengikisan pantai, kini ikut tertimbun pasir.
Sebelumnya tambahnya, sudah sudah ada 15 unit rumah warga yang rusak parah akibat abrasi. “Saat ini kami perkirakan ada sekitar 10 unit rumah warga ke arah barat, yang terancam menjadi korban dari keganasan abrasi ini. Upaya penanganan darurat telah diupayakan, namun belum membuahkan hasil. Ombak dengan ketinggian bervariasi, terus-menerus menghantam pemukiman warga,” urainya.

Kades Hazal menyebutkan, sebenarnya ada upaya lain yang dinilai mampu meminimalisir dampak abrasi dimaksud. Yaitu pembongkaran asset daerah, berupa tanggul pemecah ombak dari batu gajah, yang berada tepat di depan mulut muara, yang berjarak hanya beberapa meter dari lokasi abrasi.
Menurutnya, selama tanggul itu dibangun, serangan abrasi ke kawasan rumah warga semakin sering terjadi. Hal itu dikarenakan posisi tanggul yang menghalangi ombak masuk ke dalam muara. “Sebelum ada tanggul itu, kawasan ini aman dari abrasi. Sebab air laut bebas keluar masuk ke dalam muara. Saat ini muara kian dangkal, hantaman ombak berpindah ke arah pemukiman warga. Kami berharap, Pemkab Abdya bisa membongkar tanggul itu dan memindahkan material tanggul batu gajah, ke lokasi hantaman abrasi. Kami yakin upaya itu bisa mengamankan rumah warga hingga proses pembangunan tanggul secara permanen dilakukan,” harapnya.(b21)











