Scroll Untuk Membaca

Aceh

Abi Zahrul Dan Aba Helmi: Kami Dan Santri Siap Menangkan FAZAR Di Lhokseumawe

Abi Zahrul Dan Aba Helmi: Kami Dan Santri Siap Menangkan FAZAR Di Lhokseumawe
Abi Zahrul dan Aba Helmi foto bersama dengan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, H Fathani dan H Zarkasyi. Waspada/Maimun Asnawi

“Jangan lupa dengan sejarah. Indonesia ini merdeka berkat perjuangan para santri. Persatuan dan kesatuan merupakan konsep utama dalam membangun sebuah negeri. Kami hadir di Kota Lhokseumawe hari ini, karena ingin memberikan dukungan untuk memenangkan FAZAR. Ini kami lakukan, karena kami melihat, FAZAR cinta dengan ulama dan santri.”

UNGKAPAN itu disampaikan Ulama Muda Aceh yang juga Wakil Direktur I Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga, Abi Zahrul dalam tausiyahnya pada acara silahturahmi rastusan santri dari Kecamatan Banda Sakti, Muara Dua, Muara Satu dan Kecamatan Blang Mangat dengan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, H Fathani dan H Zarkasyi di The Breeze Coffee Cunda, Kamis (19/9) sore.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Abi Zahrul Dan Aba Helmi: Kami Dan Santri Siap Menangkan FAZAR Di Lhokseumawe

IKLAN

Putra kesayangan Abu Mudi (Ulama Kharismatik Aceh) ini juga mengatakan, di matanya, H Fathani dan H Zarkasyi merupakan tokoh baru yang terjun dalam dunia perpolitikan. Ke duanya, sebut Abi Zahrul, memiliki rasa kasih sayang dan cinta agama.

“Kami yakin FAZAR siap berkolaborasi dengan para ulama dayah untuk mewujudkan Lhokseumawe sebagai kota yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” kata ulama muda yang baru saja meraih gelar doktor di salah satu kampus di Sumatera Utara itu.

Bukan hanya Abi Zahrul, padangan yang sama juga disampaikan oleh salah seorang ulama muda lainnya, Aba Helmi atau yang akrab disapa Aba Nisam.

“Banyak referensi yang menunjukkan betapa pentingnya peran pemimpin dalam memajukan sebuah daerah. Kehadiran para ulama dan santri di sini menunjukkan bahwa mereka memiliki peran penting dalam pemerintahan itu sendiri,” ujar Aba Helmi pada kesempatan itu.

Kepada Waspada, Aba Helmi secara khusus menyebutkan, kehadiran dirinya dan Abi Zahrul di Kota Lhokseumawe untuk bergabung dengan seluruh santri di bekas Kota Petro Dolar itu sebagai sebagai bentuk komitmen dan dukungan kuat untuk pasangan FAZAR.

Santri Adalah Generasi Emas

Calon Wali Kota Lhokseumawe, H Fathani usai mendengar tausiyah dari Abi Zahrul dan Aba Helmi. Dan juga setelah mendegar keluh kesah para santri, dia dan H Zarkasyi siap menjalankan amanah dan pesan hang disampaikan dua ulama muda Aceh itu.

“Jika Allah berkehendak, kami terpilih menjadi pemimpin di kota ini, maka kami berdua siap menjalan seluruh amanah, baik amanah dari ulama dan santri maupun amanah dari warga 68 gampong di Kota Lhokseumawe,” kata H Fathani.

Fathani mengaku perihatin setelah mendengar keluh kesah yang disampaikan oleh perwakilan santri, bawah sebagian besar santri di kota itu berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga mereka kesulitan dalam mendapat kitab-kitab dan berbagai kebutuhan lainnya selama mondok di dayah.

“Insya Allah ini akan menjadi perhatian kami. Kami siap untuk memberikan perhatian lebih kepada santri, guru-guru dayah dan mutu pendidikan dayah. Santri meruoakan generasi emas dan calon pemimpin masa depan,” katanya.

Sementara calon Walil Wali Kota Lhokseumawe, H. Zarkasyi pada kesempatan itu menyebutkan, ke depan, jika mereka menjadi pemimpin di kota itu, tidak boleh lagi ada santri putus pengajian di dayah-dayah karena keterbatasan biaya.

“Ini menjadi tanggung jawab kami sebagai pemimpin, jika Allah mengizinkan kami memimpin Kota Lhokseumawe,” kata H. Zarkasyi.

Di hadapan dua ulama muda Aceh dan ratusan santri, H Zarkasyi mengatakan, ke depan, selesai shalat maghrib, pihaknya akan menghidupkan kembali pengajian di 68 gampong (desa). Anak-anak dilarang berkeliaran di malam hari.

“Program menghidupkan pengajian bakda maghrib dan larangan anak berkeliaran di malam hari tidak akan mampu dilaksanakan tanpa adanya dukungan seluruh warga di 4 kecamatan. Bukankah untuk mendidik satu anak membutuhkan orang satu kampung. Artinya harus bersama-sama,” katanya.

Terakhir, kata H Zarkasyi, para guru dayah harus diperlakukan istimewa dan terhormat, karena tugas mereka sangat mulia dalam mencerdaskan anak bangsa. “Semoga keinginan ini Allah Swt mudahkan,” pungkasnya.

Maimun Asnawi, S.HI.,M.Kom.I

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE