8.682 Ha Sawit Aceh Utara Tidak Produktif Lagi

- Aceh
  • Bagikan

ACEH UTARA (Waspada) : Seluas 8.682 hektare kebun sawit Aceh Utara butuh peremajaan karena tidak produktif lagi. 3.634,0067 ha telah diganti dengan kelapa sawit yang baru, sementara 600 ha sudah memasuki masa panen.

Seluas 600 hektare sawit Program Peremajaan Sawit (PSR) di Aceh Utara telah memasuki masa panen. PSR merupakan bantuan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Panen perdana sawit rakyat dilakukan di Gampong Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Selasa (28/6). Bupati Aceh Utara bersama unsur Forkopimda setempat, ikut menghadiri kegiatan panen sawit di kawasan Perkebunan Sidomulyo. Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib menyampaikan apresiasi kepada para petani dan seluruh pendukung yang membantu petani menanam kembali sawit yang sudah tidak produktif lagi.

Muhammad Thaib menilai untuk peningkatan ekonomi, masyarakat perlu kembali ke sektor pertanian. Seiring dengan menurunnya bidang industri, pertanian merupakan usaha yang perlu dikembangkan kembali. Setelah Pabrik Pupuk AAF dan KKA menjadi besi tua, dia menilai masyarakat harus menjadi petani sejati.

Untuk memberikan nilai lebih dalam perkebunan sawit, bupati mengajak petani ikut menanam palawija di dalam kebetulan sawit. Ketika tanaman sawit masih belum berproduksi, petani bisa memanen jagung atau kacang yang di tanaman di lahan tersebut.

Mensukseskan pertanian, bupati yang kerab disapa Cek Mad, mengajak para geusyik (kepala desa) untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan SDM dapat dilakukan dengan belajar ke kawasan perkebunan yang telah sukses, seperti Pekebunan PKS di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara.

Peremajaan 3.634,0067 Ha Sawit Aceh Utara

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Utara Lilis Indriansyah menjelaskan, sejak tahun 2018, yang sudah layak untuk diremajakan seluas 8.682 ha kebun sawit dikarenakan sudah tidak produktif. “Kemudian yang sudah diremajakan seluas 3.634,0067 Ha diganti dengan kelapa sawit yang baru. Dari jumlah tersebut 600 ha sudah memasuki masa panen, ” jelasnya.

Panen perdana dilakukannya di Gampong Sidomulyo yang dihadiri sejumlah perwakilan kelompok tani. Diantaranya, kelompok tani dari Kecamatan Kuta Makmur, Cot Girek, Langkahan, Meurah Mulia dan kelompok tani Geureudong Pase.

Dalam kesempatan itu, para petani mengharapkan pemerintah dapat melanjutkan program PSR, karena masih luas kebun masyarakat yang perlu peremajaan. Selain itu, merek juga mengharapkan bantuan traktor dan bantuan pupuk.

Untuk memotivasi petani, Pemkab Aceh Utara memberikan penilaian kepada petani program replanting. Menurut Kadis Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Utara, seluruh kelompo telah bekerja keras dan telah berhasil, namun beberapa kelompok tani diantaranya dinilai telah lebih berhasil. Yaitu, Kelompok Tani Aman Jaya sebagai pengelola kebun terbaik, Kelompok Tani Bijeh Mata sebagai Pelapor Terbaik. Sementara Koperasi Sejati Mandiri sebagai koperasi penyusunan administrasi terbaik.

Sebagai rasa syukur atas keberhasilan panen kelapa sawit, petani ikut menyantuni para anak yatim, pada acara panen perdata kelapa sawit program PSR. Kegiatan itu ikut dihadiri Zaini, SP, M.Si dari Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh, serta seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Utara. (b08)


  • Bagikan