SIMEULUE (Waspada): “Wahai kaum muslimin dan muslimat, ulur tangan kita segera. 66 Santri yatim, yatim piatu dan keluarga miskin yang saat ini tengah mondok di Darul Aitami, Simeulue diambang lapar”.
Demikian ungkap Pimpinan Pondok Pesantren Darul Aitami, Desa Linggi, Kabupaten Simeulue, ustadz Ifdhal Ma’asy di akhir ceramahnya kepada 700-an jamaah Isya dan Tarawih Masjid Agung Tengku Khalilullah, Sinabang, Selasa (11/4) malam.

Disampaikannya, baru-baru ini dia sudah sempat akan menutup pesantren dan menyuruh para santri Darul Aitami pulang kampung, namun semua memilih bertahan, tetap belajar mengaji bersama di pondok pesantren itu.
Kemudian saat ditanya kepada para santri kenapa tidak pulang, mereka diam. Karena mereka tak tahu harus pulang kemana. “Mereka semua santri di Darul Aitami Linggi, anak anak yatim, yatim piatu dan keluarga miskin wahai saudaraku,” ungkapnya bergetar.
Disampaikannya, Pesantren Darul Aitami tidak memungut biaya dari para santri yatim, yatim piatu dan dari keluarga miskin di situ.
Lalu katanya, sejak beberapa bulan ini untuk mempertahankan kelangsungan mengaji para santri Darul Aitami selaku pimpinan pondok meski banyak dikenal berceramah di masjid masjid besar, ia terpaksa setiap hari mencari derma.

“Ada yang nanya sama saya langsung. Ustadz tak malu, dari satu rumah ke rumah dan dari satu kedai ke kedai dan dari satu toko ke toko untuk minta sumbangan. Tapi saya jawab dalam hati, sudahlah karena belum ada jalan lain,” sebutnya.
Kemudian usai Salat Tarawih di masjid itu Waspada.id yang terenyuh, konfirmasi langsung pada Ustadz Ifdhal Ma’asy (foto), Ia mengatakan sebelumnya pesantren itu dibantu Pemkab Simeulue, setahun sekitar Rp60 jutaan.
Namun sejak awal tahun 2023 subsidi itu tak dikucurkan lagi. “Sehingga beginilah nasib Darul Aitami terkini,” sebutnya. Nomor kontak Ustadz Ifdhal Ma’asy (0822-3196-7680).

Di pihak lain sehari sebelumnya sebuah akun Facebook, Ajuir WA menandai akun Facebook wartawan Waspada Simeulue dengan informasi seorang yatim piatu atas nama Rita Wati L disampaikannya lulus di perguruan tinggi negeri Universitas Teuku Umar, Meulaboh.
Lulus Jalur Sekolah Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) namun gadis yatim piatu ini terkendala uang pendaftaran dan biaya untuk melanjutkan kuliahnya.
Ajuir WA mengatakan bagi yang berkenan berbagi kemudahan rizki bisa menghubungi guru sekolah gadis yatim piatu itu, Ramadhan Dandi atau mengirim langsung ke Rita Wati L, Rekening BSI (72326000173). (b26)