LHOKSEUMAWE (Waspada): Total jumlah mahasiswa sarjana dan Pascasarjana yang mengikuti Wisuda Angkatan VIII tahun 2023 sebanyak 520 orang; 207 orang lulus dengan predikat cumlaude, 302 orang sangat memuaskan dan 11 orang mahasiswa lulus dengan predikat memuaskan.
Kegiatan Wisuda Angkatan VIII berlangsung di Gedung Serba Guna IAIN Lhokseumawe, Rabu (22/11) pukul 07:30. Para wisudawan terlihat tertib dan rapi saat mendengar pesan Rektor IAIN Lhokseumawe, Danial Mirdani.
Inilah pesannya; Kata Danial, Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe ini berdiri megah dan gagah di wilayah kerajaan Samudera Pasai di atas bentangan tanah seluas 32 ha. Sejarah mencatat bahwa di antara kegemilangan peradaban yang dimiliki Samudera Pasai adalah kebahagiaan dan kesejahteraan hidup masyarakatnya.
Kata Danial, kebahagiaan melukiskan tingginya perhatian pemimpin saat itu kepada pembangunan ruhaniah (spiritual, emosional dan intelektual) manusia, sedangkan kesejahteraan menggambarkan keberhasilan dalam pembangunan jasmaniah (material) umat.
Hal inilah, kata Danial, yang mengantarkan kerajaan ini menjadi kosmopolitan yang memiliki pengaruh melampaui Asia Tenggara. Saat itu, Samudera Pasai bukan hanya menjadi lalu lintas perdagangan internasional, melainkan juga lalu-lintas ilmu pengetahuan atau jaringan intelektual internasional.
Fakta ini hendaknya memberikan inspirasi kepada kita semua minimal tentang dua hal; pembangunan peradaban umat harus dilakukan secara seimbang antara aspek ruhaniah dan jasmaniah atau aspek intelektual, emosional, spiritual, dan material.
Ke dua, dalam membangun peradaban membutuhkan kerjasama lintas jaringan dan berbagai level hingga hubungan internasional.
“Kita berharap, seluruh khasanah kerajaan Malikussaleh ini berikut segenap nilai yang diajarkannya diinternalisasikan dalam kesadaran kolektif civitas akademika IAIN Lhokseumawe untuk dimanifestasikan dalam pembangunan dan pengembangan kampus tercinta ini di masa depan,” kata Danial Murdani di hadapan ribuan hadirin yang berhadir pada wisuda angkatan VIII.
Dalam mewujudkan cita-cita di atas, sebut Danial, meniscayakan tiga kesadaran penting yaitu kesadaran terhadap masa silam, sekarang, dan masa depan. Kesadaran terhadap masa silam sebut Danial adalah kesadaran kepada berbagai kemajuan yang pernah dan berhasil kita capai serta berbagai kekurangan dan kelemahan yang akan kita
sempurnakan.
Kesadaran terhadap masa sekarang atau kekinian adalah kecermatan dan kecerdasan dalam memahami dan menggunakan seluruh potensi dan kelebihan yang kita miliki untuk membangun dan mengembangkan institusi yang menjadi permata hati dan kebanggaan masyarakat Aceh.
“IAIN Lhokseumawe memiliki lahan seluas 32 ha, 60% Sumber Daya Manusia (SDM) masih muda, energik dan berpengalaman dengan pengalaman kerja paling sedikit 10 tahun, memiliki 23 jurusan/prodi (19 jurusan pendidikan sarjana dan 4 program studi pascasarjana), akreditasi institusi bernilai Baik Sekali, 9% Jurusan terakreditasi A, 64% terakreditasi B, 27% terakreditasi Baik/C, 56 Dosen bergelar Doktor, 24 Lektor Kepala, pluralitas dosen (lulusan dalam dan luar negeri di berbagai universitas yang tersebar di 5 (lima) benua) dengan latar belakang
suku/ ras serta asal mahasiswa, keluasan jaringan, dan kebersamaan/ kekompakan,” kata Danial.
Jika semua potensi dan khazanah sangat berharga tersebut terintegrasi dan bersinergi, lanjut Danial, maka akan melahirkan kekuatan dahsyat untuk membangun IAIN ini melalui visi dan misi sebagai kampus peradaban.
Perlu disampaikan, ucap Danial, visi IAIN Lhokseumawe ini adalah menjadi kampus yang unggul di tingkat Asean dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan kelembagaan berbasis digital dan kearifan lokal.
Visi ini diterjemahkan melalui misi IAIN sebagai berikut; membangun komunitas epistemik dan mazhab keilmuan integratif; menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas; melakukan penelitian integratif dan kolaboratif guna pengembangan ilmu dan pembangunan masyarakat.
Selanjutnya meningkatkan peran IAIN dalam memecahkan berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan danmemperkuat serta memperluas kerja sama lintas sektor baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka kata Danial, IAIN Lhokseumawe mencanangkan program prioritas jangka pendek dan menengah yakni membangun manajemen profesional berbasis digital.
Kemudian meningkatkan kualifikasi akreditasi institusi dan jurusan. Melakukan akreditasi jurnal bereputasi nasional dan internasional. Memperkuat sistem dan kualitas Ma’had al-Jami’ah sebagai pusat pembentukan akhlak dan Turath Cummunity.
Kemudian mereview master plan dan sistem tata ruang kampus. Membangun Samudera Pasee Heritage, memperluas dan memperbanyak sumber dana penelitian, meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi dosen di jurnal bereputasi internasional.
Berikutnya sebut Danial, Capacity Building, mengembangkan jurusan dan fakultas, meningkatkan kualitas pelayanan akademik dan non-akademik, membangun pusat pengembangan karir, menyelenggarakan Pendidikan purna ulama dan berbagai program pengembangan lembaga lainnya.
“Semua program di atas dikembangkan melalui Langkah-langkah; penataan, pemantapan, pengembangan, dan pengakuan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Danial juga mengemukan kepada seluruh tamu undangan tentang hal-hal yang sudah dicapai selama tiga tahun terakhir ini dari 1 Maret 2021 sampai dengan sekarang.
Pada saat ini, Akreditasi Intitusi dari C menjadi baik sekali. Jumlah dosen dengan Jabatan Fungsional Lektor Kepala dari 12 orang menjadi 24 orang. Jumlah dosen yang bergelar Doktor dari 43 orang menjadi 61 orang.
Berikutnya, jurnal dari ISSN tidak terakreditasi menjadi 4 terindeks SINTA dan tahun ini akan bertambah 5, sehingga menjadi 9 jurnal. Sudah memiliki RIP, Renstra dan Renop yang menjadi pedoman Pembangunan dan Pengembangan IAIN Lhokseumawe.
Selanjutnya alih bentuk dari IAIN Lhokseumawe menjadi UIN Sultanah Nahrasiyah prosesnya sekarang sudah pada tahap di MENPAN-RB. Pembangunan Gedung Pascasarjana. Pembangunan Jalan Lintas Gedung Serbaguna ke FEBI dan dari FEBI ke FTIK. (b07)