5.679 Ha Tanaman Padi Petani Aceh Utara Rusak Akibat Banjir

  • Bagikan

LHOKSUKON (Waspada) : Banjir Aceh Utara awal Januari 2022, telah merusak tanaman padi di sejumlah kecamatan. Sejumlah 5.679 ha tanaman padi mengalami puso akibat terendam banjir.

Menurut data Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Senin (17/1) kerusakan tanaman padi terparah di Kecamatan Baktiya Barat. Sejumlah 355 ha tanaman padi di sana mengalami puso. Tanaman yang memasuki masa booting stage (bunting) terendan, sehingga kerugian petani lebih parah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara Erwandi, SP, M.Si kepada Waspada menjelaskan, seluas 2.802 ha tanaman padi telah memasuki masa booting stage terendam. Sementara sisanya mati di tempat persemaian. Kerugian tanaman padi dipersemaian Rp1, 2 Milyar. Sedangkan kerugian tanaman yang telah bunting sekitar Rp1,8 M.

Selain tanaman padi, tanaman jagung di Kecamatan Langkahan juga terendam. Seluas 50 ha jagung milik petani di sana rusal akibat banjir. Kerugiannya diperkirakan sekitar Rp297 juta. Banjir Aceh Utara juga meluas ke Kecamatan Tanah Pasir. Berbagai jenis tanaman hortikultura di Tanah Pasir juga terendam. Seperi, tomat, cabai, terong dan beberapa jenis tanaman lainnya.

Erwandi juga menjelaskan, total kerugian masyarakat yang terdata mencapai Rp3 milyar. Namun menurutnya, kerugian lebih besar karena masih banyak tanaman masyarakat di desa-desa yang tidak terdata. Tanaman di lahan yang tidak luas tersebar di sejumlah kecamatan yang mengalami banjir.

Benih Padi Untuk Warga Miskin

Untuk membantu petani dari keluarga kurang mampu, Pemkab Aceh Utara telah membantu benih padi. Tanaman padi yang dinilai sesuai untuk lahan di kawasan itu, yaitu varietas Impari 32.

Sejumlah 135 km benih telah dibagikan kepada petani Baktiya Barat. Bantuan serupa juga disalurkan kepada petani kurang mampu di Kecamatan Lhoksukon.

Sementara sejumlah petani peserta asuransi pertanian, menerima klaim asuransi akibat gagal panen. (b08)


  • Bagikan