Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

4.702 Sapi Di Aceh Tamiang Terinfeksi PMK

- Aceh
  • Bagikan

KUALASIMPANG (Waspada): Sebanyak 4.702 sapi masyarakat dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang saat ini dikabarkan terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) dari total populasi 44.495 ekor.

Adapun jumlah tersebut sesuai dengan hasil rekapitulasi update dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang pertanggal 17 Mei 2022 dengan tingkat kesembuhan sebanyak 1.109 atau 23. 58 persen.

Masih dari data Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang yang diterima Waspada Rabu (18/5) menyebutkan, dari 12 kecamatan dalam wilayah Aceh Tamiang, dua kecamatan yaitu Kecamatan Sekerak dan Tamiang Hulu tercatat tidak ada terinfeksi wabah PMK (nihil).

Kemudian tercatat paling banyak terinfeksi Kecamatan Seruway sebanyak 1.772 disusul Kecamatan Banda Mulia sebanyak 727 ekor, kemudian Kecamatan Bendahara tercatat 587 ekor dan Kecamatan Rantau sebanyak 587 ekor.
Sementara untuk Kecamatan Karang Baru tercatat 377 ekor, Kecamatan Kejuruan Muda sebanyak 252 ekor, Kecamatan Manyak Payed sebanyak 296 ekor, Kecamatan Tenggulun sebanyak 173 ekor, Kecamatan Bandar Pusaka sebanyak 48 ekor dan Kecamatan Kota Kualasimpang sebanyak 6 ekor.

Tercatat dalam data tersebut sebanyak 13 ekor mati masing – masing Kecamatan Bendahara sebanyak enam ekor, Kecamatan Karang Baru yang mati sebanyak tiga ekor, Kecamatan Rantau dua ekor sementara Kecamatan Manyak Payed dan Banda Mulia masing – masing satu ekor.

Distanbunnak Aceh Tamiang Diminta Lebih Transparan Data PMK

Namun, terkait wabah PMK tersebut, Joko Irawan, salah seorang tokoh masyarakat Kampung Seumentoh, Kecamatan Karang Baru menilai data sapi yang terinfeksi wabah PMK yang disampaikan dinas terkait dijajaran Pemkab Aceh Tamiang harus dilakukan penegecekan kembali terhadap jumlah sapi terkena wabah PMK.

“Untuk Kecamatan Karang Baru hanya jumlah hanya berkisar 300-san ekor, sedangkan untuk Kampung Seumentoh saja dikabarkan berjumlah 200- san ekor lebih yang dikabarkan terinfeksi wabah PMK dan mati tiga ekor,” terang Joko Irawan yang juga peternak sapi.

Lanjutnya, data – data sapi yang terinfeksi wabah PMK di Kampung Seumentoh ini sudah dilaporkan sejak empat hari lalu kepihak terkait ditingkat kecamatan, “ karena itu kita meminta Distanbunnak Aceh Tamiang agar bisa melakukan pendataan lebih akurat lagi, dan jangan ada yang ditutup –tutpi terkait wabah PMK ini,” tegas Joko.

Di samping itu, Joko Irawan meminta kepada Komisi II DPRK Aceh Tamiang yang membidangi Distanbunnak Aceh Tamiang agar dapat mengkroscek kemabli data sapi yang terkena wabah PMK sebagaimana dikeluarkan oleh dinas terkait. “Distabunnak harus transparan menyangkut dana wabah PMK sehingga tidak menimbulkan persoalan kedepan di lingkungan masyarakat,” pungkas Joko Irawan.(b15).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *