Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

3 Bulan Paska Banjir Bandang Agara, Pemerintah Belum Bangun Jembatan Ambruk

3 Bulan Paska Banjir Bandang Agara, Pemerintah Belum Bangun Jembatan Ambruk
Bekas jembatan yang ambruk di Kute Srimuda kecamatan Darul Hadanah, akibat bencana alam banjir bandang Oktober 2022 lalu, belum juga dibangun dan diperbaiki pemerintah.(Waspada/Ali Amran)

KUTACANE (Waspada): Pembangunan jembatan yang sempat ambruk akibat musibah banjir bandang di Kecamatan Darul Hasanah akhir Oktober 2022 lalu, belum juga menunjukkan tanda- tanda akan dikerjakan.

Padahal, bencana alam banjir bandang akibat meluapnya beberapa anak sungai hingga ratusan rumah warga rusak, 3 jembatan ambruk dan mengakibatkan puluhan meter jalan kabupaten putus total hingga 2 warga Darul Hasanah meninggal terseret banjir bandang, telah berlalu 3 bulan lalu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

3 Bulan Paska Banjir Bandang Agara, Pemerintah Belum Bangun Jembatan Ambruk

IKLAN

Samin, salah seorang warga Darul Hasanah kepada minggu, (5/2) menuturkan rasa kecewa, akibat belum jelasnya pembangunan jembatan besar dan lebih kokoh dari sebelumnya di Kute (Desa) Srimuda, padahal jembatan yang menghubungkan sentra perkebunan di Darul Hasanah tersebut, merupakan akses utama pada jalan lingkar yang menghubungkan 7 kute dengan Kecamatan Ketambe dan dengan Kecamatan Badar.

Apalagi, jalan lingkar tersebut sering digunakan warga dan petani untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan dari Kecamatan Darul Hasanah, menuju Kecamatan Ketambe dan Badar serta ke Kecamatan Babussalam.

Namun, sejak musibah banjir bandang meluluhlantakkan 6 desa di Kecamatan Darul Hasanah akhir Oktober 2022 lalu, warga terutama dari kalangan petani, merasa kesulitan mengangkut hasil bumi keluar dari kecamatan di bagian Barat Laut Aceh Tenggara tersebut dan sebaliknya.

3 Bulan Paska Banjir Bandang Agara, Pemerintah Belum Bangun Jembatan Ambruk
Alur anak sungai yang menyebabkan beberapa rumah terseret banjir bandang Darul Hasanah dan membuat sarana ibadah hancur, belum juga dinormalisasi pihak Pemkab Agara.(Waspada/Ali Amran)

Beberapa bulan lalu, sambung Rustam, sambung warga Darul Hasanah lainnya, Pemkab Aceh Tenggara memang ada membangun jembatan yang terbuat dari kayu di Kute Srimuda, namun ukurannya terbilang kecil dan hanya bisa dilewati kendaraan sejenis mobar Eltor, itu pun dengan kondisi yang memprihatinkan, sedangkan kenderaan berbadan besar, praktis tak bisa lewat, karena jika dipaksakan, dikhawatirkan akan membuat jembatan dari konstruksi kayu itu akan ambruk.

Untuk melancarkan kembali arus transportasi yang bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian di daerah sentra pertanian dan perkebunan tersebut, warga Darul Hasanah dan sebagian warga Badar dan Kecamatan Ketambe, mendesak pihak Pemkab Aceh Tenggara, segera membangun jembatan rangka baja di kute Srimuda yang lebih besar dan kokoh lagi.

Selain pada Pemkab Aceh Tenggara, warga tiga kecamatan tersebut juga, meminta anggota DPR Aceh dari dapil Aceh Tenggara dan Gayo Lues, peduli dan membantu melobi pembangunan jembatan rangka baja di wilayah yang sempat luluh lantak akibat musibah banjir bandang akhir Oktober 2022 lalu pada Pemerintah Aceh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tenggara, Sadli Desky ST.MT kepada Waspada, Senin (6/2) membenarkan, untuk tahun 2023 ini, belum ada rencana Pemkab membangun jembatan rangka baja di Kute Srimuda kecamatan Darul Hasanah yang pada musibah banjir bandang 2022 lalu, ambruk dan hanyut dan ikut terseret banjir.

“Untuk sementara waktu, dipakai aaja dahulu jembatan kayu pada jalan elak yang baru dibangun pihak Pemkab melalui Dinas PUPR, lagi pula saat ini anggaran daerah kita belum mampu membiayai pembangunan jembatan rangka di kute Srimuda tersebut,” ujar Sadli Desky.(b16)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE