IDI (Waspada): Dampak dari guyuran hujan lebat di pegunungan hingga terjadinya luapan sungai mengakibatkan 29 rumah warga yang dihuni 78 jiwa terendam banjir di Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (7/1) malam.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Peunaron, Agus Kiswanto SH, menyebutkan, ketinggian air di dalam rumah mencapai 25 centimeter. Meskipun tidak seluruh rumah warga terendam banjir, namun dipastikan lebih dari 10 kepala keluarga (KK) harus mengungsi ke rumah tetangga.
“Bahkan sebagian warga yang rumahnya terendam banjir telah mendirikan dapur umum di Dusun Dataran Indah,” kata Agus Kiswanto, seraya mengaku, banjir dadakan itu terjadi akibat luapan sungai dan genangan air di atas permukaan jalan mencapai 60 centimeter, sehingga warga tidak dapat beraktivitas secara normal.
“Kita sudah berkoordinasi dengan keuchik (kepala desa—red) dan pihak kecamatan. Bahkan saat ini data pengungsi sudah kita serahkan ke Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat,” kata Agus Kiswanto, seraya mengaku, air mulai surut dan rumah warga tidak ada lagi yang tergenang.
Keuchik Peunaron Baru, Marsudi, dikonfirmasi Waspada, membenarkan adanya 29 unit rumah terendam banjir, sehingga warga harus mengungsi ke rumah tetangga. “Tadi malam warga membuka dapur umum di bawah tenda darurat. Tapi sekarang banjir mulai surut dan warga sudah mulai membersihkan rumah mereka,” kata Marsudi.
Terancam Putus
Sementara jembatan terpanjang di Kecamatan Peunaron yang berada di Rawa Pakis, Peunaron Baru, Peunaron, Aceh Timur, semakin terancam. Luapan sungai membuat jembatan semakin miring. “Jika jembatan ini putus, maka penghubung Gampong Sri Mulya dengan Arul Pinang, Ibukota Kecamatan Peunaron putus total dan warga akan terisolir,” kata Sumarlin, Keuchik Sri Mulya.
Dia menyebutkan, jembatan tersebut satu-satunya penghubung masyarakat dengan Peunaron. Ukurannya jembatan yang dibangun puluhan tahun yang lalu itu 5X98 meter. Sejak tiga tahun terakhir, kondisi jembatan mulai miring dan pangkalnya ambruk. “Kendaraan roda empat sudah tidak bisa dilewati lagi, hanya kendaraan roda dua, itu pun harus ekstra hati-hati,” pungkas Sumarlin. (b11)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.