SIGLI (Waspada): Sedikitnya 26 siswa MTSS Tgk Chik Dayah Cut, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie diduga mengalami keracunan makanan, Rabu (24/8).
Puluhan siswa tersebut mengeluh pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsi sarapan pagi berupa nasi gurih (sejenis nasi uduk-red) yang dibeli di kantin sekolah. Merekapun mendadak dilarikan ke Puskesmas Tiro untuk mendapatkan perawatan intensif dari petugas kesehatan.
Namun karena jumlah mereka banyak, ke 26 pelajar itu terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Abdullah Syafi’I (TAS) Beureunun, Kabupaten Pidie dengan jarak sekira 8 kilo meter.
Pantauan Waspada.id, saat puluhan siswa korban dugaan keracunan makanan itu berjatuhan, para orang tua siswa dan dewan guru pun terlihat panik dan berseliweran mendatangi Puskesmas Tiro.

Para orang tua juga terlihat memadati ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD TAS Beureunuen. Naas, salah satu orang tua siswa yang panik mencari anaknya yang diduga ikut keracunan makanan mengalami kecelakaan sepeda motor di jalan Tiro-Beureunuen.
Sementara itu, sejumlah mobil ambulans dari Puskesmas Tiro dan ambulans milik RSUD TAS, Beureunuen dengan bunyi sirene yang besar mengaung di sepanjang jalan mengevakuasi para siswa yang diduga menjadi korban keracunan makanan tersebut.
Tarmizi, SPd, Kepala Sekolah MTSS Tgk Chik Dayah Cut, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, menuturkan pihaknya mengetahui siswa-siswinya mengalami dugaan keracunan saat masuk jam belajar sekira pukul 08.20 WIB.
Di mana, saat itu semua anak-anak didiknya sudah berada dalam kelas. Namun apa lacur, satu persatu siswanya tumbang. Kata dia, anak-anak mengeluh pusing, mual dan mutah.
“Saat kami dewan guru menanyakan ke siswa, mereka mengaku sebelum masuk ke kelas sarapan nasi gurih. Sampelnya berupa nasi gurih sudah kami serahkan ke Puskesmas Tiro dan Polsek Tiro,” kata Tarmizi.
Dengan wajah panik, Tarmizi yang ditemui Waspada.id di IGD RSUD TAS menuturkan, sekarang ke 26 siswa tersebut setelah dirawat, kondisi sebagian diantaranya telah membaik namun belum diizinkan pulang, karena masih dalam pantauan tim medis RSUD TAS Beureunuen.

Direktur RSUD TAS Beureunuen, dr Kamaruzzaman, M.Kes, mengatakan, pihaknya memeriksa dan merawat 26 siswa MTSS Tiro yang diduga keracunan makanan. Dia menyebutkan para pelajar ini perlu terus dilakukan observasi untuk pergantian cairan di dalam tubuh mereka hingga benar-benar sehat dan ceria kembali.
Pun begitu, dari 26 jumlah anak-anak tersebut, satu orang diantaranya perlu penanganan serius. “Sekarang mereka belum boleh pulang. Tetapi kalau hasil observasi mereka nanti membaik, baru kami bolehkan anak-anak ini pulang,” katanya.
Dia mengungkapkan, dari 26 siswa-siswi MTSS Tiro yang diduga mengalami keracunan makanan ini, 6 orang diantaranya perempuan. Kondisi mereka terus dipantau, dan pihaknya meminta kepada para orang tua untuk mempercayakan anak-anaknya dirawat dengan baik oleh tim medis RSUD TAS hingga sembuh total.
“Alhamdullah, kondisi anak-anak yang kita rawat sudah mulai membaik, tetapi belum boleh pulang karena kami masih melakukan observasi terhadap mereka,” tandasnya.(b06)