IDI (Waspada): Sebanyak 21 desa dalam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, terendam banjir. Akibatnya, 472 kepala keluarga (KK) atau 830 jiwa terdampak dalam bencana alam di akhir tahun ini.
“Tidak ada pengungsi, tapi 421 unit rumah menjadi dampak dari bencana banjir kali ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ashadi SE MM, kepada Waspada, Rabu (27/12).
Dijelaskan, ketinggian air diatas permukaan jalan antara 30-120 centimeter. Meskipun belum ada pengungsi, tetapi Tim Satgas BPBD dan SAR masih melakukan di lapangan untuk melakukan evakuasi warga.

“Informasi terbaru yang kita terima dari tim di lapangan, beberapa lokasi air mulai surut. Tetapi jika hujan terus mengguyur, maka debit air akan kembali bertambah,” kata Ashadi, seraya berharap, warga untuk berhati-hati dan tetap waspada dengan bencana banjir.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, dampak banjir kali ini antara lain Kecamatan Simpang Jernih (1 desa), Pante Bidari (3 desa), Indra Makmu (3 desa), Sungai Raya (4 desa), Birem Bayeun (6 desa), Rantau Peureulak (1 desa), Banda Alam, Idi Tunong dan Idi Timur masing-masing 1 desa.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Banda Alam, Iskayoga Lc, dikonfirmasi terpisah membenarkan wilayah terdampak banjir. Bahkan jembatan yang menjadi penghubung antar desa di Desa Jambo Reuhat, mengalami rusak berat. “Dampak banjir, satu unit jembatan mengalami rusak berat di Jambo Reuhat,” kata Iskayoga.
Selain kerusakan jembatan, sejumlah ruas jalan juga mengalami longsor seperti jalan lintas Peureulak – Lokop. Lumpuhnya transportasi juga terjadi di Desa Cek Mbon, Kecamatan Peureulak. Kemudian, abrasi sungai juga terjadi di sejumlah lokasi, seperti di Desa Keumuneng, Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur. (b11).