20 Ha Sawah Tertimbun Material, 243 Ha Tanaman Padi Terendam Banjir

  • Bagikan

SIGLI (Waspada): Banjir yang melanda Kabupaten Pidie beberapa waktu lalu menyebabkan puluhan hektare sawah rusak dan ratusan hektare tanaman padi terendam air bah. Hal ini membuat Pemkab Pidie mengingatkan petani akan pentingnya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Kabupaten Pidie, Hasballah, SP,MM, Kamis (20/1) melaporkan banjir luapan yang menimpa Kecamatan Tangse dan Padang Tiji, berdampak besar terhadap lahan sawah produktif milik petani. Dia menguraikan, di Kecamatan Tangse, tepatnya di Gampong Alue Calong hamparan sawah seluas 20 Ha tertimbun material gunung, seperti batang kayu, batu dan lumpur.

Situasi ini sangat menyulitkan masyarakat, terutama para petani yang mau mengolah sawahnya kembali. Untuk membersihkan areal persawahan tersebut perlu dilakukan gotong royong melibatkan Babinsa, Penyuluh Pertanian, dan masyarakat. “Ini butuh perhatian pemerintah. Tetapi kami sudah mendapat signal, bahwa Pemerintah Provinsi Aceh akan membantu,” kata Hasballah.

20 Ha Sawah Tertimbun Material, 243 Ha Tanaman Padi Terendam Banjir
Material batu, lumpur dan pasir menimbun areal persawahan di kawasan Tangse, Kabupaten Pidie, Kamis (20/1). Waspada/Muhammad Riza

Di Kecamatan Padang Tiji, Hasballah melaporkan seluas 243 Ha sawah yang baru ditanam padi dengan kisaran usia 2 sampai 22 hari terendam banjir luapan sungai. Namun pihaknya memprediksikan tanaman padi tersebut tidak berpotensi rusak atau terserang puso karena waktu rendamannya tidak melebihi satu minggu. Hal ini sebut dia, disampaikannya berdasarkan data hasil indentifikasi koordinasi BPP dan Pengamat Hama, Kecamatan Padang Tiji.

“Banjir Padang Tiji kemarin itukan hanya berkisar tiga hari. Tetapi kalau di atas satu minggu, itu bisa berdampak gagal panen,” katanya.

Menyusul seringnya terjadi musibah alam berupa banjir dan tanah longsor, Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidie Hasballah, berharap para petani di daerah itu dapat mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), karena dengan adanya asuransi pemerintah dapat menjamin kerusakan tanaman petani. “Kalau petani ikut asuransi petani, maka ada penggantian dari kerusakan,” katanya.

Karena itu bagi petani yang belum ikut asuransi pertanian, jika tanaman padi yang terendam benar-benar rusak dan harus tanam ulang, maka akan diusahakan bantuan benih melalui cadangan benih daerah (CBD).

“Pemerintah Aceh ada siapkan cadangan benih daerah (CBD). Pemrov Aceh menunggu laporan kabupaten /kota untuk dilakukan verifikasi dan sebagainya agar bisa diberikan CBD,” pungkasnya. (b06).

  • Bagikan