IDI (Waspada): Setelah menjalani masa karantina di Pulau Batam, belasan warga Aceh yang selama ini mendiami Malaysia akhirnya tiba di Aceh, Senin (7/3) malam. Pemulangan mereka difasilitasi oleh Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) dan disambut Tim Adat Aceh (TAA) Cang Panah Sumatera Utara.
“Warga Aceh yang tiba kali ini terdiri dari wanita dan pria, tidak ada anak-anak. Semuanya sehat dan tidak ada yang terpapar COVID-19,” kata Panglima Cang Panah Sumut, Tgk M Hasan Yusuf, menjawab Waspada, Selasa (8/3).
Setiba di Bandara Internasional Medan, warga Aceh tersebut difasilitasi melanjutkan perjalanan darat ke Aceh menggunakan bus angkutan umum. “Masyarakat yang pulang ini seluruhnya akan pulang ke Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen dan Pidie,” timpa M Hasan Yusuf.
Ketua Umum SUBA Pusat, Tgk Bukhari Ibrahim, dikonfirmasi Waspada, menyebutkan, pemulangan warga Aceh akan dilakukan minimal lima kali dalam sebulan. Namun tidak tertutup kemungkinan pemberangkatan akan mencapai 6-8 kali dalam sebulan.
“Pemberangkatan tergantung dari ketersediaan jadwal yang tertera di tiket kapal penumpang dari Pelabuhan Stulang Laut (Johor Bahru) ke Pulo Batam. Jadwal sementara 5 kali dalam sebulan dan jadwal ini sudah kita booking sampai akhir April mendatang,” kata putra asli Idi Cut.
Dia juga mengapresiasi TAA Cang Panah Sumatera Utara, dan SUBA Perwakilan Pulo Batam, karena telah ikut membantu memfasilitasi pemulangan warga Aceh dari Malaysia sampai tiba di kampung halamannya. “Rata-rata warga Aceh yang pulang ini untuk menikah, tapi sebagian juga karena rindu keluarga yang ditinggalkan antara 5-10 tahun,” pungkas Bukhari Ibrahim. (b11)