LANGSA (Waspada) : Sebanyak 113 peserta dinyatakan lulus dari 150 peserta yang ikut Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Pergerakan Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan I, di Kampus IAIN Langsa.
Wakil Sekretaris PBNU Kiai Drs. Amir Ma’aruf, kepada wartawan Jumat (29/12) menjelaskan bahwa dari 150 peserta yang ikut mendaftar dalam proses akhir dan lulus menjadi 113 orang, terdiri dari 10 kabupaten/kota se-Aceh, meliputi Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Barat, Aceh Utara, Aceh Tengah, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Singkil, Aceh Tamiang dan Kota Langsa serta 2 kabupaten dari Provinsi Sumatera Utara.
Menurutnya, berakhirnya PD-PKPNU Angkatan 1 merupakan tonggak pendidikan kader pergerakan Nahdlatul Ulama, selama tiga hari dimulai dari tanggal 25 hingga 27 Desember 2023, di kampus IAIN Langsa yang menjadi saksi dari kesuksesan penyelenggaraan PD-PKPNU Angkatan I.
Adapun serangkaian kegiatan yang penuh makna telah mengisi hari-hari untuk membentuk landasan kuat bagi kaderisasi di Nahdlatul Ulama.
Masih kata, Amir Ma’aruf pada hari pertama dimulai dengan orientasi pendidikan yang terbagi dalam dua sesi, menyusun landasan pemahaman yang kuat bagi para peserta.
Lantas pada hari kedua diwarnai dengan kegiatan Mujahadah dan salat Subuh, rangkaian olahraga, hingga pembahasan tentang Aswaja dan NKRI, Anatomi Gerakan Islam dan Sosial, serta diskusi intelektual yang menggugah.
Terakhir hari ketiga dimulai kembali dengan Mujahadah dan Salat Shubuh, dilanjutkan dengan olahraga, dan puncaknya pada persiapan dan pelaksanaan Rihlah, Presentasi Rihlah dan RTL, serta upacara bai’at yang mengisyaratkan komitmen dan kesatuan.
“Semua materi yang disampaikan selama PD-PKPNU dikendalikan oleh Instruktur Nasional (IN) dan Instruktur Wilayah (IW) yang ahli di bidangnya, memberikan wawasan yang mendalam kepada para peserta,” jelasnya.
Tepat pada akhir acara, saat momentum pengukuhan, seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan penuh kekhidmatan oleh PBNU yang diwakili oleh Instruktur Nasional.
PD-PKPNU Angkatan 1 ini menjadi landasan kokoh bagi pengembangan kader yang militan, berintelektual dan berkomitmen tinggi terhadap pergerakan NU.
“Prosesi pembaiat diawali dengan apel yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris PBNU. Kader Penggerak NU ditunggu eksistensinya dilingkungan masing-masing sebagai pilar untuk melakukan pengembangan NU secara struktur dan non struktural di wilayahnya,” paparnya.
Sementara itu Sekretaris PCNU Langsa yang juga Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, mengatakan semua kader penggerak NU senantiasa menjaga NKRI, NU, dan ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyah (Aswaja An Nahdliyah).
Lantas, NU hari ini memegang prinsip administrasi yang begitu kuat, maka siapa pun kader yang tidak bersertifikasi PD-PKPNU dinyatakan tidak bisa untuk masuk dalam struktural NU.
“Silakan mengabdi di NU sebisanya dan semampunya. Jangan berharap mendapatkan gaji ketika berkhidmat di NU,” tandas Prof Ismail Fahmi itu. (crp).