Scroll Untuk Membaca

Aceh

100 Petani Di Agara Ikuti Bimtek

KUTACANE (Waspada): Digelarnya Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Mutu Hasil Tanaman Pangan guna mencerdaskan para petani yang berlangsung di Desa Lawe Loning Aman Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), Sabtu (5/3).

Kegiatan bimtek tersebut diselenggarakan Ditjen Kementan RI yang dikuti sedikitnya 100 orang pria dan perempuan (petani) dihadiri diantaranya Anggota Komisi IV DPR RI, H M Salim Fakhry SE, Susetiyowati dari Ditjen Kementrian pertanian, dan Anggota DPRK Agara, Gabe M Tambunan SE.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

100 Petani Di Agara Ikuti Bimtek

IKLAN

Selanjutnya, turut hadir yakni, Kadistan Agara, Riskan SP, Camat Lawe Sigala gala, Rama Dhani SSTP MM, Kapolsek mewakili, Danramil mewakili serta tamu undangan lainnya, dan selaku Narasumber (Narsum), Fakhri SP, Eben Eser Limbong dari PT BASF Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian Agara, Riskan SP sambutan singkatnya menjelaskan, khusus Kecamatan Lawe Sigala-gala merupakan luas lahan sawah (padi 1,056 Ha), luas lahan kering (jagung 1,725 Ha), sedangkan alokasi pupuk bersubsidi berdasarkan SK BUPATI No 521 34/43/2022, urea 530 ton/Tahun, Sp 36-ton/Tahun, Za-ton/Tahun, NPK 110 ton/Tahun, Organik 56 Ton/Tahun.

Terkait soal Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) hal ini, Riskan berjanji akan melibatkan pihak kecamatan sehingga hasilnya lebih baik lagi ke depan untuk menginput data kelompok tani mendapatkan kebutuhan pupuk yang bersubsidi sesuai permintaan masyarakat petani di kecamatan ini.

Awalnya, kegiatan bimtek ini dibuka langsung oleh Salim Fakhry anggota DPR RI secara resmi. Dalam kesempatan ini Salim mengatakan, bagi peserta yang mengikuti pelaksanaan Bimtek tersebut selain mendapatkan ilmu, juga  mendapatkan konsumsi dan biaya transportasi yang telah di persiapkan oleh panitia pelaksana, akan tetapi yang tidak kalah pentingnya bahwa kita juga akan dapat mempererat jalinan silaturrahim yang baik.

Namun Salim Fakhry berharap agar para peserta yang mengikuti pelaksanaan bimtek dapat serius sehingga ilmu yang didapatkan nantinya bisa dimanfaatkan. “Sehingga meningkatkan mutu hasil tanaman pangan dan hasilnya perekonomian petani sejahtera ke depan,” sebutnya.

Selain itu, Salim Fakhry mengatakan, tentang beban aturan pembelian pupuk bersubsidi pola gandeng harus membeli pupuk lain yang tidak dibutuhkan masyarakat petani. Karena sesuai pertemuan/kunjungan kerja pihaknya dengan pihak PT Pupuk Iskandar Muda beberapa waktu lalu di Sumatera Utara, bahwa dijelaskan tidak ada aturan yang mewajibkan para petani membeli pupuk bersubsidi dengan pola gandeng. 

“Untuk itu saya tegaskan bahwa jangan ada oknum oknum yang terlibat terhadap pola pendistribusian pupuk bersubsidi pola gandeng ini, bila ada saya akan laporkan kepada pihak yang berwajib. karena masalah mafia pupuk ini harus kita berantas secara bersama, agar para masyarakat tani dapat terbantu guna tercapainya pembangunan Agara yang sejahtera,” tegas Salim Fakhry. (cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE