IDI (Waspada): Sebanyak 100 calon jamaah haji (calhaj) asal Kabupaten Aceh Timur, dipastikan berangkat ke tanah suci dalam musim haji tahun 2022. Keseluruhan merupakan diambil dari kuota 238 calhaj tahun 2020 yang tertunda keberangkatan akibat pandemi COVID-19.
“Kuota yang diberikan 104 calhaj, tapi hanya 100 calhaj yang dipastikan berangkat. Sedangkan tiga calhaj menunda keberangkatan dan satu orang meninggal dunia,” kata Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur, H Salman, melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H Muzakir MA, kepada Waspada, Jumat (13/5).
Disebutkan, calhaj yang meninggal dunia bernama Nurdin Bin Ibrahim Husein. Pria kelahiran 1960 dengan nomor porsi 0100065526 berasal dari Gampong Kuala Peudawa Puntong, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. “Sementara tiga calhaj lainnya menunda keberangkatan di musim haji tahun ini dengan alasan sakit dan alasan gagal berangkat suami,” ujar H Muzakir.
Menurutnya, musim haji kali ini ditiadakan porsi pendamping, sehingga salah satu calhaj yang masuk dalam porsi keberangkatan tahun ini menunda keberangkatannya. “Porsi pendamping tergerus dengan aturan haji tahun ini, sehingga salah seorang jamaah wanita menunda keberangkatan mengingat suaminya tidak bisa mendampinginya ke tanah suci,” jelas H Muzakir.
Meskipun memiliki empat porsi kosong akibat gagal berangkat tahun ini, Muzakir memastikan pihaknya tidak dapat mengganti porsi tersebut dengan jamaah lain asal Aceh Timur. Porsi yang calhaj gagal berangkat dengan alasan apapun tetap dikembalikan ke porsi nasional,” tegas H Muzakir.
Cadangan
Selain mendapatkan 104 porsi calhaj, lanjut H Muzakir, Kabupaten Aceh Timur juga mendapatkan 32 porsi calhaj di kursi cadangan. Meskipun berada di posisi cadangan, namun 32 calhaj tersebut diwajibkan melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
“Muda-mudahan perjalanan haji tahun ini lancar, bahkan seluruh paspor calhaj akan segera kita antar ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Aceh di Banda Aceh, untuk pengurusan visa dan administrasi lain,” sebut H Muzakir, seraya mengaku, saat ini pihaknya sedang menunggu pelunasan BPIH. (b11).