IDI (Waspada): Sebanyak 10 dari 24 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur, dikepung banjir. Banjir yang melanda kawasan hutan itu dipicu hujan deras yang terjadi sejak Minggu-Senin (24-25/12).
Adapun kecamatan yang dilanda banjir yakni Kecamatan Birem Bayeun, Rantau Selamat, Sungai Raya, Simpang Jernih, Pante Bidari, Indra Makmu, Banda Alam, Peureulak dan Ranto Peureulak serta Kecamatan Peureulak Barat.
Meskipun tidak seluruh desa, namun ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air antara 10 centimeter hingga 1,2 meter dari permukaan tanah. Akses transportasi darat lumpuh total, seperti akses jalan dari Alue Ie Mirah menuju Julok Rayeuk Utara (JRU).

Aktivitas warga lumpuh total di daerah pedalaman Aceh Timur, sehingga pemerintah setempat mengambil sikap untuk menyalurkan bantuan sembako selama masa panik. Para pihak turun ke lokasi banjir untuk melakukan pendataan bersama kepala desa, seperti TNI/Polri dan Tegana dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, mengerahkan tim Satgas ke sejumlah lokasi untuk membantu mengevakuasi warga di beberapa titik, seperti ke Indra Makmu, Birem Bayeun dan Banda Alam.
“Tim Satgas bersama SAR sudah ke lokasi membawa peralatan seperti speedboat untuk mengevakuasi warga. Bahkan kita juga ikut menyalurkan bantuan sembako selama masa panik melalui aparat desa ke warga yang menjadi korban banjir,” kata Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi SE MM, kepada Waspada, Senin (25/12). Hingga saat ini belum ada titik pengungsian. Warga masih bertahan di rumah yang terendam banjir.
“Tapi kita berharap, jika hujan deras mengguyur dan debit air bertambah, maka warga harus menyelamatkan diri dengan mencari titik yang aman, terutama warga yang mendiami sepanjang aliran sungai,” demikian Ashadi. (b11).