REDELONG (Waspada):Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI ) Bener Meriah,apresiasi Polres Bener Meriah bergerak cepat menangkap tiga pria yang mengaku sebagai wartawan setelah diduga melakukan pemerasan terhadap sejumlah reje kampung di wilayah tersebut. Kamis (24/4).
Ketua PWI Bener Meriah, Mashuri, menyatakan dukungan penuh terhadap proses hukum yang dijalankan pihak kepolisian. Ia menegaskan, perbuatan para pelaku tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak citra wartawan yang bekerja dengan kode etik.
“Kami mengapresiasi kinerja Kapolres dan jajarannya. Tindakan ini penting untuk menjaga marwah profesi wartawan dari oknum-oknum yang menyalahgunakan identitas pers untuk kepentingan pribadi,” ujar Mashuri.
Diketahui, dua dari tiga pelaku merupakan wartawan lintas yang berasal dari Aceh Tamiang. Mereka disebut kerap melakukan intimidasi terhadap aparatur kampung, dengan modus mencari-cari kesalahan dan mengancam akan mempublikasikan berita negatif jika tidak diberikan sejumlah uang.
Mashuri mengungkapkan bahwa dirinya turut menerima laporan langsung dari kepala dinas dan reje kampung yang merasa diteror. Salah satu pelaku bahkan sempat menerbitkan satu berita, dan mengancam akan menindaklanjuti dengan pemberitaan susulan jika permintaan mereka tidak dipenuhi.
“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga pengkhianatan terhadap profesi wartawan. Kami mendukung agar kasus ini diproses tuntas sebagai efek jera,” tegasnya.
PWI Bener Meriah menegaskan komitmennya untuk terus menjaga profesionalisme wartawan di daerah, dan meminta masyarakat tidak ragu melapor jika menemukan praktik serupa.