Pinca Bulog Kutacane Ungkap UD Kamsia Suplai Beras Hingga 400 Ton

- Aceh
  • Bagikan
Pinca Bulog Kutacane Ungkap UD Kamsia Suplai Beras Hingga 400 Ton
Pimpinan Cabang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kutacane, Fahmi Siregar saat dikonfirmasi, Minggu (6/4) sore. Waspada/Seh Muhammad Amin

KUTACANE (Waspada) : Pimpinan Cabang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kutacane, Fahmi Siregar mengatakan, beras medium yang disuplai oleh UD Kamsia ke Perum Bulog jumlahnya mencapai 400 ton lebih.

“Jumlah tersebut tercatat disuplai sejak 18 Februari sampai 26 Maret 2025. ‎ Semuanya sudah dilakukan pengecekan sesuai standar dan prosedur, ujarnya saat dikonfirmasi Waspada.id, Minggu (6/4) sore.

Hal ini dikatakan menyikapi isu keterlibatan pihak Bulog atas dugaan beras oplosan yang digerebek oleh Bupati Aceh Tenggara bersama Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam beserta jajaran Polres Aceh Tenggara pada beberapa hari yang lalu.

Dugaan beras oplosan yang sempat menghebohkan dan menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah masyarakat luas di bumi Sepakat Segenep, juga viral di Sosial media (Sosmed), kasus dugaan beras oplosan tersebut sekarang sedang ditangani Polres Aceh Tenggara mengamankan lima tersangka bersama barang bukti tersebut.

Dijelaskannya, UD Kamsia merupakan salah satu mitra pengadaan beras medium untuk Perum Bulog Kutacane sebelum beras-beras tersebut masuk ke gudang Perum Bulog Kutacane terlebih dahulu melewati proses pemeriksaan kualitas dan pengecekan secara selektif oleh petugas Perum Bulog.

“Sampai hari ini 574 ton beras hasil serapan pengadaan dalam negeri yang diterima, termasuk 400 ton lebih dari mitra UD Kamsia Jaya Tani dan semuanya sudah dilakukan pengecekan sesuai standar dan prosedur. Beras yang disuplai oleh UD Kamsia ke Perum Bulog yaitu beras jenis medium.

Pengecekan yang dilakukan petugas kualitas terhadap beras sebelum masuk gudang salah satunya menggunakan alat pengukur kadar air beras maksimal 14 persen. Kemudian butir patah atau broken maksimal 25 persen dan butir menir 2 persen.

Perum Bulog, kata Fahmi, telah pernah menolak beras yang di suplai oleh UD Kamsia pada 25 Maret 2025 karena setelah dilakukan pengecekan bahwa tidak sesuai standar yang seharusnya. Namun untuk beras yang telah masuk gudang setelah dicek telah sesuai prosedur yang berlaku dan telah memenuhi syarat.

“Sekali kita pernah tolak beras medium dari UD Kamsia karena butir patah melebihi 25 persen dan menir lebih 2 persen, serta ditemukan butir beras kuning, makanya kita tolak,” ucapnya.

Fahmi menegaskan, beras medium di Bulog Kutacane semuanya aman dan sesuai prosedur karena telah dilakukan pemeriksaan kualitas terlebih dahulu sebelum masuk ke gudang Bulog. ‎Soal dugaan adanya oplosan beras yang menyeret UD Kamsia Jaya Tani, kata Fahmi, pihak Perum Bulog Kutacane untuk sementara belum melakukan pengadaan beras dari UD tersebut, sampai dugaan kasus tersebut selesai ditangani oleh pihak kepolisian.

“Kita belum ada memutuskan kontrak dengan UD Kamsia Jaya Tani, karena masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian. Jika memang benar terjadi (oplosan), maka kita akan melakukan tindakan terhadap statusnya sebagai mitra. Saat disinggung, apakah pihak Bulog ada dipanggil pihak kepolisian terkait dugaan kasus oplosan beras yang menyeret UD Kios Kamsia Jaya Tani, Fahmi mengaku hingga saat ini belum ada pemanggilan sebutnya. (cseh)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Pinca Bulog Kutacane Ungkap UD Kamsia Suplai Beras Hingga 400 Ton

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *