Air Mata Di Majelis Ilmu MUI Padangsidimpuan

  • Bagikan
Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA dan pengurus MUI Padangsidimpuan foto bersama dengan peserta Kajian Ramadhan 1446 H di Aula Kantor MUI Padangsidimpuan, Kamis (27/3/2025). Waspada/Mohot Lubis.
Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA dan pengurus MUI Padangsidimpuan foto bersama dengan peserta Kajian Ramadhan 1446 H di Aula Kantor MUI Padangsidimpuan, Kamis (27/3/2025). Waspada/Mohot Lubis.

Ketua MUI : “Ramadhan ini ibarat tamu agung yang mengunjungi kita, sekarang dia lagi berkemas-kemas untuk pergi”

Dalam memberikan edukasi kepada umat Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan menggelar kajian Ramadhan (majelis ilmu) setiap hari Selasa dan Kamis selama bulan Suci Ramadhan 1446 H dengan menghadirkan ustadz dan ustadzah sebagai pembicara.

Kajian Ramadhan yang dimulai 4 Maret 2026 dan terakhir 27 Maret 2026 membahas atau mengkaji berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas ibadah selama bulan suci Ramadhan dan pada puncak kajian Ramadhan mengupas tentang aturan silaturahmi di Hari Raya Idul fitri dengan pembicara ustadzah Dra.Hj.Tikholija Harahap.

Kajian Ramadhan 1446 H ini secara resmi ditutup Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA, Kamis (27/3/2025). Dalam sambutannya, Ketua MUI mengatakan bahwa Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan dari Allah SWT.

Bulan suci Ramadhan yang tinggal tinggal beberapa hari lagi atau sudah mendekati penghujung membuat hati Ketua MUI Padangsidimpuan merasa bersedih. “Ramadhan ini ibarat tamu agung yang mengunjungi kita, sekarang dia lagi berkemas-kemas untuk pergi,” ujar ustadz Zulfan Efendi Hasibuan sambil menahan tangis.

Dengan nada suara bergetar, ustadz Zulfan yang merasa bersedih akan berakhirnya bulan suci Ramadhan yang penuh berkah memohon kepada Allah SWT agar diberi umur panjang yang berkah sehingga dapat dipertemukan lagi dengan Ramadhan mendatang (1447 H).

Kesedihan yang terpancar dari raut wajah Ketua MUI Padangsidimpuan saat menutup kegiatan Kajian Ramadhan 1446 H, membuat sejumlah peserta majelis ilmu tersebut, tak mampu membendung air mata.Ternyata apa yang dirasakan Ketua MUI, juga dirasakan sebagian peserta kajian Ramadhan tersebut.

Peserta Kajian Ramadhan yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat seperti dari anggota Pengajian Akbar Padangsidimpuan, ASN Pemko Padangsidimpuan dan masyarakat terlihat mengusap air mata. Bahkan tidak sedikit yang menahan isak tangis karena kesedihan akan berpisah dengan bulan suci Ramadhan.

Air Mata Di Majelis Ilmu MUI Padangsidimpuan
Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA didampingi ustadzah Dra.Hj.Tikholija Harajap (tengah) dan Dra.Hj.Wasliah Lubis SPd.I, MA saat menutup Kajian Ramadhan 1446 H di Aula Kantor MUI Padangsidimpuan, Kamis (27/3/2025). Waspada/Mohot Lubis

Suasana kesedihan yang menyelimuti Aula Kantor MUI Padangsidimpuan paling terasa di saat ustadz Zulfan sempat terhenti berbicara akibat menahan tangis. Ustadzah Dra.Hj.Tikholija Harahap sebagai pembicara dalam majelis ilmu tersebut tampak mengusap air mata. Begitu juga dengan Dra.Hj.Wasliah Lubis SPd.I, MA sebagai moderator juga tampak bersedih.

Suasana penuh haru itu merupkan satu bukti betapa cintanya umat Islam dengan Bulan Suci Ramadhan yang penuh berkah karena bulan ini merupakan ‘ladang’ amal ibadah bagi umat Islam. Amal ibadah yang dilaksanakan dilipatgandakan pahalanya dan Allah SWT membuka pintu ampunan bagi hambaNya yang melaksanakan puasa.

Ustadz Zulfan mengungkapkan, Kajian Ramadhan yang dilaksanakan MUI Kota Padangsidimpuan juga menjadi ladang pahala. Kata Rasulullah, siapa yang hadir di majelis ilmu romadhana, maka setiap lengkahnya dicatat, sama dengan ibadah satu tahun, tuturnya.

Untuk itu, Keua MUI mengajak peserta Kajian Ramadhan tersebut dapat memberikan edukasi pada masyarakat untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Mudah-mudahan, yang kita lakukan atas ijin Allah SWT dapat menambah amalan kita di bulan Ramadhaan ini,” harapnya.

Jika makin banyak masyarakat yang tahu tentang ilmu agama, ungkapnya, tentu makin banyak orang yang taat terhadap perintah maupun larangan Allah SWT. “Ketaatan terhadap Allah SWT merupakan pintu untuk mendapat keberkahan,” ujar ustadz Zulfan. WASPADA.id /Mohot Lubis.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Air Mata Di Majelis Ilmu MUI Padangsidimpuan

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *