“Jika penguasa sudah tak berniat mendengar suara rakyat, alasan mudah saja didapat. Undang-Undang juga bisa dijadikan sebagai alat, yang penting hasrat penguasa terpenuhi,” ujar seorang pengamat politik setempat yang enggan disebutkan namanya.
POLEMIK pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa terpilih, Jeffry Sentana dan M. Haikal, terus menjadi sorotan publik.
Padahal, pasangan ini telah memenangkan Pilkada Langsa 2024 dan keputusan tersebut telah disahkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Namun, lebih dari tiga bulan setelah kemenangan mereka, proses pelantikan masih terhambat, menimbulkan kekecewaan dan frustasi di kalangan masyarakat Langsa.
Gubernur Aceh, Penjabat (Pj.) Wali Kota Langsa, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa dinilai saling melempar tanggung jawab atas keterlambatan ini.
Masyarakat menilai bahwa suara rakyat, yang telah jelas melalui hasil Pilkada, justru diabaikan oleh para elit politik yang sibuk dengan kepentingan masing-masing.
“Jika penguasa sudah tak berniat mendengar suara rakyat, alasan mudah saja didapat. Undang-Undang juga bisa dijadikan sebagai alat, yang penting hasrat penguasa terpenuhi,” ujar seorang pengamat politik setempat yang enggan disebutkan namanya.
Elit Politik Saling Menyalahkan
Situasi ini semakin memanas dengan sikap para elit politik yang saling menyalahkan.
Seperti pemain silat, mereka saling serang, namun tak satu pun yang mau mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan ini.
Gubernur Aceh melalui Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, M. Nasir telah mengirimkan surat resmi kepada Ketua DPRK Langsa untuk segera menyelesaikan persoalan Tata Tertib DPRK, pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), dan penjadwalan Sidang Paripurna.
Namun, hingga kini, belum ada tindak lanjut yang konkret.
Surat bernomor 100.1.2/3163 tertanggal 18 Maret 2025 itu meminta agar Ketua DPRK Langsa segera melaporkan perkembangan terkait penjadwalan pelantikan dan pengambilan sumpah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa terpilih.
Namun, respons dari DPRK Langsa dinilai lamban dan tidak serius.
Masyarakat Frustasi, Masa Depan Langsa Terancam
Keterlambatan pelantikan ini tidak hanya menimbulkan kekecewaan, tetapi juga mengancam stabilitas pemerintahan di Langsa.
Masyarakat membutuhkan kepemimpinan yang efektif dan legitimasi pemerintahan yang kuat untuk memastikan pembangunan kota berjalan lancar.
Namun, dengan situasi yang tidak pasti ini, masa depan Langsa terancam terhambat.
“Kami sudah memilih dengan suara terbanyak, tapi mengapa pelantikan masih ditunda-tunda? Ini menunjukkan bahwa suara rakyat tidak dihargai,” ujar seorang warga Langsa yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa terpilih akan dilaksanakan.
Rakyat Langsa hanya bisa menunggu dan berharap agar para elit politik segera menyelesaikan persoalan ini, demi kepentingan bersama dan masa depan Kota Langsa yang lebih baik.
Harapan Rakyat Langsa
Masyarakat Langsa berharap agar Gubernur Aceh, Pj. Wali Kota Langsa, dan anggota DPRK Langsa segera duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan ini.
Mereka menuntut agar pelantikan Jeffry Sentana dan M. Haikal segera dilaksanakan, sesuai dengan amanat Undang-Undang dan hasil Pilkada 2024.
“Kami hanya ingin pemimpin yang kami pilih segera bekerja untuk Langsa. Jangan biarkan kepentingan politik segelintir orang merugikan masa depan kami,” pungkas seorang tokoh masyarakat Langsa.
Semoga harapan rakyat Langsa tidak lagi diabaikan, dan proses pelantikan segera terlaksana demi kemajuan bersama. -Ibnu Sa’dan-
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
