JAKARTA (Waspada): Sejak 14 Agustus 2024, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) telah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Perubahan status PTNBH ini menunjukan kesiapan UNJ menjadi katalisator perubahan, memperkuat kolaborasi, dan membawa kemajuan di berbagai bidang riset dan inovasi.
“Karena itu, UNJ dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional dengan lebih adaptif, inovatif, dan mandiri,” ujar Rektor UNJ, Prof Komarudin dalam sambutan yang dibacakan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Sistem Informasi Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd pada acara Media Gathering bertajuk ‘Sinergi UNJ dan Media: Membangun Narasi Pendidikan yang Edukatif dan Transformatif’ di Gedung Rektorat, Kampus UNJ, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Hadir juga dalam kesempatan itu Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Ifan Iskandar, M.Hum; Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Prof. Dr. Ari Saptono, SE., M.Pd; Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Bisnis Dr. Andy Hadiyanto, M.A dan Sekretaris Universitas Prof. Dr. Suyono, M.Si.
Komarudin menjelaskan bahwa ada empat hal yang kini menjadi perhatian pasca UNJ menjadi PTNBH. Pertama, Menghadirkan kepemimpinan transformasional, adaptif, dan kolaborasional hingga level Unit. Kedua, transformasi SDM UNJ menjadi Human Capital dan Intellectual Capital.
Ketiga, penataan Kelembagaan SDM secara lincah, tanggap, dan keberlanjutan dari hulu ke hilir. Keempat, komitmen untuk menghubungkan Inovasi Tri dharma Perguruan Tinggi dengan benefit bagi universitas, masyarakat, bangsa dan negara yang sejalan dengan innovation for society, tambah Prof. Komarudin.
Komarudin juga menambahkan bahwa ada beberapa strategi untuk mencapai SDM UNJ khususnya dengan kapasitas, kinerja, dan rekognisi yang unggul dan berkualitas.
Pertama, menciptakan budaya dan akuntabilitas kerja yang unggul, melalui penguatan mentorship keahlian. Selanjutnya, penguatan forum diskusi kepakaran. Ada juga penguatan kapasitas dosen dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Selanjutnya sertifikasi kompetensi dosen dan tenaga kependidikan; dan asesmen SDM.
Kedua, Sustainability SDM, melalui rekrutmen SDM unggul dan berkualitas (dosen maupun tenaga kependidikan); pengembangan karir dosen dan tenaga kependidikan; staff mobility; dan restrukturisasi penempatan dan beban kerja dosen dan tenaga kependidikan.
Ketiga, Penguatan Kelembagaan dan Profesionalitas SDM Berbasis IT, melalui penguatan perencanaan, pengukuran, pelaporan, monitoring, dan evaluasi kinerja secara berkualitas dan berkala sesuai dengan tugas dan fungsinya. Keempat, Penguatan Pusat Talenta-Prestasi Mahasiswa dan Alumni, melalui optimalisasi keberadaan wadah talenta, pusat bimbingan karir, P3KP, dan IKA Alumni UNJ.
Menurut Prof Komarudin Rektor UNJ mengatakan bahwa dalam mencapai hal tersebut, paling tidak memerlukan beberapa upaya. Pertama, prinsip konsistensi, yakni kesesuaian dari awal hingga akhir, kesesuaian antara perencanaan hingga target (goal).
Kedua, prinsip sinkronisasi, yaitu sinergitas keseluruhan dari niat, proses yang dilalui hingga cara yang digunakan. Ketiga, prinsip kolaborasi, yaitu bersama-sama, gotong royong dalam mewujudkan harapan dan cita-cita. Keempat, prinsip keberlanjutan (sustainability) yakni ketersambungan satu dengan yang lainnya, hari ini dan hari esok, maka janganlah kita memutus salah satu fitrah kehidupan ini.
Hal lain juga dengan perubahan UNJ menjadi PTNBH membawa semangat pendidikan yang edukatif dan transformatif. Hal ini sesuai dengan motto UNJ, yaitu “Intelligentia – Dignitas”, yang artinya mencerdaskan dan memartabatkan.
“Melalui semangat pendidikan yang edukatif dan transformatif ini, diharapkan lulusan UNJ tidak hanya kompeten, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial yang terbentuk pada diri lulusan UNJ,” kata Komarudin.
Pendidikan yang edukatif ini, lanjut Komarudin, merupakan pendidikan yang benar-benar memberikan nilai pembelajaran yang bermanfaat bagi para mahasiswa. Sementara pendidikan transformatif berkaitan dengan pendekatan pendidikan yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga mengubah cara berpikir, sikap, dan perilaku mahasiswa. Tujuan utamanya adalah membentuk individu yang kritis, reflektif, dan mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat.
“Diharapkan lulusan UNJ dapat memiliki kompetensi akademik dan profesional, berpikir kritis dan kreatif, adaptif dan fleksibel, memiliki soft skills yang kuat, berorientasi pada inovasi, dan beretika serta berkarakter baik,” pungkasnya.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.