JAKARTA (Waspada) : Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan masih banyak potensi Cagar Budaya di Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Tanjungpinang. Kepri juga banyak memiliki titik-titik lokasi Benda Diduga Cagar Budaya di bawah air.
“Berdasarkan catatan, sekitar 50-60% titik tersebut berada di Kepri. Ini merupakan potensi Cagar Budaya bawah air. Kita perlu pemikirkan bagaimana benda-benda Cagar Budaya bawah air ini bisa diselamatkan, juga kedepannya, dimanfaatkan sebagai pemasukan negara,” ungkap Fadli Zon dalam kunjungan kerja ke Kepulauan Riau, didampingi Gubernur Kepri, Anshar Ahmad, sekaligus menjalin kolaborasi dalam rangka pemajuan kebudayaan, di Kota Tanjungpinang, Senin (10/3).
Kunjungan kerja Menbud RI dimulai dengan menyambangi kantor Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV, sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Kebudayaan.
“Kita sebagai Kementerian baru harus bekerja ekstra. Perlu kerja melebihi panggilan tugas kita. Pekerjaan kita masih banyak, mulai dari hal tangible hingga intangible. Saya kira juga disini banyak sisa dari warisan kerajaan di masa lalu hingga naskah-naskah yang perlu dilestarikan,” ujarnya.
Menurut Menbud, budaya kedepannya menjadi penting dalam pembangunan negaranegara maju, atau yang disebut the power of culture. Kedepannya Menbud berharap dalam event-event berbasis budaya kita bisa bekerja sama, dan menurutnya harus ada tonggak penting terutama di pulau penyengat, dan tentu perlu promosi yang luas.
Di hadapan Gubernur Kepri, Menbud juga menyampaikan pentingnya kegiatan seni dan film. Film menurutnya menjadi corong karena banyak ekspresi seni di dalamnya. Mulai dari tarian, musik, promosi tempat, makanan.
“Kita ingin ke depan membangun ekosistem film. Di Kepri saya kira perlu dibuat film, misalnya di Pulau Penyengat tentang Haji Ali Raja,” sambungnya.
“Saya kira perlu ada kerjasama dari banyak pihak mulai dari pemerintah, swasta, pelak budaya baik tradisional maupun kontemporer, hingga pelaku budaya digital,” lanjut Fadli.
Setelah bersilaturahmi dan berbincang santai dengan pegawai dan staf, Kunjungan Kerja dilanjutkan menuju Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Pulau Penyengat.
Selepas menaiki perahu dan diguncang ombak, Menbud dan rombongan tiba di Pelabuhan Pulau Penyengat dan diterima tokoh masyarakat setempat.
Dengan didampingi Gubernur Kepri dan perwakilan keturunan Kerajaan Melayu Riau, Raja Malik, Menbud kemudian berziarah ke kompleks Makam Engku Putri, Raja Ali Haji, dan Raja Haji Fisabilillah. Engku Putri merupakan permaisuri dari Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah. Raja Ali Haji juga telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional karena jasanya dalam dunia bahasa dan sastra.
Begitu juga Raja Haji Fisabilillah yang diabadikan sebagai nama bandara di Tanjungpinang adalah seorang Pahlawan Nasional yang gigih mengusir penjajah.
Kunjungan dilanjutkan dengan mengunjungi Situs Perigi Tua 8 yang kini juga difungsikan sebagai balai adat masyarakat setempat.
Menbud dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dengan meninjau bangunan cagar budaya Rumah Raja Daud, yang rencananya akan dipugar oleh BPK Wilayah IV, dan kemudian mengunjungi Gedung Pusat Maklumat Budaya Melayu untuk melihat dan meninjau kondisi naskah-naskah asli sastra Melayu Riau.
Setelahnya diakhiri dengan Shalat Zuhur berjamaah di Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat. Sebelumnya dalam pesannya kepada segenap pegawai BPK Wilayah IV, Menbud menyebutkan bahwa perlu memberikan satu perhatian khusus kepada Pulau Penyengat karena merupakan tempat lahirnya Melayu dan Bahasa Indonesia.
“Juga disana terletak makam pahlawan-pahlawan nasional kita,” kata Menteri Fadli, mengakhiri kunjungan kerja di Pulau Penyengat. (j01)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.