Madina Care Nilai Kapolres Madina Biarkan Kejahatan Lingkungan

  • Bagikan
Madina Care Nilai Kapolres Madina Biarkan Kejahatan Lingkungan
Ketua Madina Care Institute, Wadih Al-Rasyid.

MADINA (Waspada): Kuat dugaan Kapolres Madina, AKBP.Arie Sopandi Paloh,SH,S.Ik membiarkan praktek kejahatan lingkungan dengan modus Penambangan Tanpa Izin (PETI) di Madina. Pembiaran ini memancing asumsi publik bahwa Kapolres ikut “menikmati” hasil dari PETI ini.

Sehingga statement Kapolres yang akan menutup semua PETI di Madina dinilai hanya “lips service”. Statement penutupan atau memberantas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) ini sendiri disampaikan Kapolres saat Ormas dan Ormawa melakukan aksi di depan Mako Polres Madina beberapa waktu lalu.

Demikian disampaikan Founder Madina Care Institute, Wadih Al- Rasyid dalam keterangan persnya kepada wartawan, menanggapi kian maraknya perusakan lingkungan di wilayah Madina, Senin (10/3) di Panyabungan.

Wadih memberikan contoh, di Desa Lobung Kecamatan Linggabayu, sudah jelas kegiatan ini diduga kuat dilakukan oleh oknum berinisial “K” yang diketahui mantan residivis penjahat lingkungan, yang kemarin telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan terkait PETI. Namun kegiatan PETI di Lobung ini aman-aman saja sampai sekarang.

“Atau mungkin Kapolres takut dan tutup mata, karena informasi kita dapat bahwa ada dugaan pensiunan Polri yang disinyalir terlibat dalam praktek ilegal di Desa Lobung itu,” ucap Wadih.

Wadih juga menilai, selain dugaan tebang pilih, Kapolres terkesan bermain cantik dalam memberantas PETI. Hal ini dinilai ketika melihat kondisi lahan PETI di Kotanopan. “Lahan PETI di Kotanopan kita lihat sudah di reklamasi, tapi para pendompeng tetap dibiarkan beraktivitas,” ungkapnya.

Kemarin saat razia di Kotanopan, Kapolres angkat mesin dompeng dan bakar gubuk-gubuk, sekarang ketika sudah direklamasi pura-pura diam. Karena itu, aktifis HMI ini berharap Kapolres dan jajarannya tetap bersikap tegas, khususnya kepada para pelaku kegiatan ilegal di Madina. Sehingga tidak ada lagi celah bagi mereka untuk melakukan kegiatan yang membuat lingkungan di Madina hancur.

“Kita saat ini sudah berfikir membuat surat pernyataan dan permintaan bersama berbagai elemen kepada Kapolda untuk mengganti Kapolres Madina. Sebelum itu terjadi, sekali lagi kita dari Madina Care Institute meminta Pak Kapolres untuk tegas. Kalau tutup ya tutup saja. Jangan ada lagi pendompeng dan PETI dengan beko lagi. Buktikan omongan Bapak jangan hanya “lips services” saja yang mengatakan tak ada lagi PETI di Bumi Gordang Sambilan ini biar lingkungan terselamatkan,” ucap Wadih menutup komentarnya.

Menanggapi pernyataan Madina Care Institute, Kapolres Madina, AKBP Arie Sopandi Paloh, SH, S. Ik melalui Plh Kasi Humas Polres Madina, Ipda Bagus Seto melalui pesan whatsApp mengatakan setiap orang boleh berpendapat dan berasumsi, namun harus mendasar.

Katanya, Polres Mandailing Natal tetap berkomitmen dan bertindak baik secara preventif dan represif bersama TNI dan Pemkab Madina utk menertibkan PETI. TNI Polri dan Pemkab juga mencari solusi untuk mengalihkan kegiatan masyarakat dari PETI ke usaha pertanian, sekaligus mendukung Asta Cita Presiden melalui ketahanan pangan.(a32)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Madina Care Nilai Kapolres Madina Biarkan Kejahatan Lingkungan

Madina Care Nilai Kapolres Madina Biarkan Kejahatan Lingkungan

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *