Sedih, Satu Keluarga Di Pidie Tinggal Di Gubuk Reot

- Aceh
  • Bagikan
Sedih, Satu Keluarga Di Pidie Tinggal Di Gubuk Reot
Rumah gubuk milik Maulida, warga Gampong Dayah Utue, Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie, Sabtu (8/3). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Sedih, satu keluarga tinggal di gubuk reot, beralaskan tanah, berdindingkan kayu, dan seng bekas di Gampong Raya Utue,Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

Keluarga ini adalah pasangan Muanna Khadafi (suami), 32, dan Maulida (istri), 30. Mereka dikaruniai tiga anak yang masih kecil. Yaitu, Dhia Silma Atiya, 12, Fiona Zia Mecca, 9, dan Muhammad Musa, 3.

Komunitas Pecinta Perubahan (KP2) Aceh Gerak Cepat (Gercep) melakukan pendataan dan berjanji akan membantu membangun rumah. Ketua Umum KP2 Aceh, Muhammad Rafsanjani, Sabtu (9/3) mengatakan prihatin dengan kehidupan keluarga Muanna Khadafi.

Ia bersama timnya sudah melakukan pendataan ke lokasai, begitu mendapat informasi dari masyarakat tentang adanya keluarga yang tinggal di gubuk reot tersebut.

Menurut dia, keluarga Muanna Khadafi, diakui kehidupannya sangat memprihatinkan, sehingga perlu mendapat perhatian, terutama pada tempat tinggal yang menurutnya jauh dari kata sangat tidak layak.

Rafsanjani, mengungkapkan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan membantu mewujudkan membangun satu unit rumah layak huni buat keluarga ini.

Sedih, Satu Keluarga Di Pidie Tinggal Di Gubuk Reot

“Saya sudah ke lokasi berjumpa dengan keluarga ini di Gampong Raya Utue, Kecamatan Pidie. Kami minta kepada keluarga ini untuk mempersiapkan administrasi, karena kami memberikan bantuan berupa perbaikan rumah layak huni,” kata Rafsanjani.

Sementara, Maulida,30, menyatakan, suaminya hanya bekerja sebagai buruh lepas (serabutan) dengan penghasilan tidak tetap. Dia menuturkan, ia dan suaminya serta tiga anaknya tinggal dan tidur di dalam gubuk tersebut berlantaikan tanah.

Di dalam gubuk dengan luas sekira 5×32 meter, itu pula terdapat dapur untuk memasak dan juga tempat tidur.

“Kami tinggal di sini. Tanah yang kami dirikan gubuk ini pemberian dari almarhum ibu kami,” kata Maulida.

Ia menambahkan, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari suaminya mau bekerja apapun, kendati suaminya memiliki skil kerja di bengkel las dengan penghasilan cukup buat makan sehari-hari.

Dia berharap pemerintah daerah maupun lembaga KP2 Aceh, dapat memberi perhatian dengan membantu memperbaiki rumah gubuknya agar layak huni. “Gubuk kami ini kalau musim hujan atapnya bocor, kami harus numpang di rumah tetangga. Anak anak kami angkut juga,” kata Maulida. (b06)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Sedih, Satu Keluarga Di Pidie Tinggal Di Gubuk Reot

Sedih, Satu Keluarga Di Pidie Tinggal Di Gubuk Reot

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *