“Bagi warga pendatang yang berkunjung desa tersebut tentunya merasa heran, bagaimana bisa masjid semegah ini bisa berdiri kokoh di antara hamparan padi”
VIRAL, baru-baru ini muncul sebuah bangunan masjid megah berwarna putih berdiri kokoh diantara hamparan tanaman padi di sebuah desa di Kabupaten Aceh Timur.
Di mana, saat matahari pagi ini, Jumat (7/3) tampak begitu cerahnya. Langit biru terlihat berarak-arak diantara hamparan padi yang menghijau. Sementara, di antara sela-sela tanaman padi terlihat para petani yang sedang melakukan aktivitasnya membersihkan tanaman padinya yang mulai mengeluarkan bulir padi.
Sementara di antara hamparan padi warga, tatapan mata dikejutkan dengan cahaya putih yang menyilaukan mata saat diterpa teriknya matahari.
Ya, kilauan itu bangunan Masjid Baitul Jannah namanya. Masjid berukuran 16 Meter x 16 Meter di Desa Merbau Dua, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.
Masjid yang dibangun dengan cara swakelola yang dikerjakan masyarakat setempat selama tujuh bulan, dimulai bulan Agustus 2024 dan baru selesai di awal Maret 2025 kemarin.
Bagi warga pendatang yang berkunjung desa tersebut tentunya merasa heran, bagaimana bisa masjid semegah ini bisa berdiri kokoh diantara hamparan padi.
Tentu, berdirinya bangunan ini bukan simsalabim, akan tetapi merupakan bentuk kepedulian masyarakat Desa Merbau Dua yang menginginkan sebuah masjid megah di desa tersebut, menggantikan mushalla gampong yang berkonstruksi kayu di sekitar desanya.
Berbekal semangat tersebut, warga bahu membahu mendirikan masjid di lahan seluas 1.700 meter yang diperkirakan menghabiskan anggaran biaya sebesar Rp700 juta dengan biaya swakelola.
Menurut Ketua Badan Kenaziran Masjid (BKM) sekaligus Imum Masjid Baitul Jannah, Tgk Hasan, masjid ini dibangun dengan cara swakelola. Di mana sebelumnya, hanya ada mushalla kayu yang berada di sekitar gampong/desa Merbau Dua.
“Jadi selama belum mempunyai masjid, warga sebanyak 84 KK dengan 250 jiwa selalu membuat kegiatan keagamaan di mushalla kayu yang ada di desa,” sebutnya.
Kemudian, lanjutnya, ada warga yang mewakafkan lahan seluas untuk dibangun masjid di lahan tersebut. Berangkat dari keinginan itu dibangunlah Masjid Baitul Jannah menggunakan dana swakelola masyarakat.
“Alhamdulillah, hari ini masjid Baitul Jannah sudah selesai dikerjakan dan perdana melaksanakan shalat Jumat bertepatan di bulan suci Ramadan,” ujarnya berucap bersyukur.
Tgk Hasan berharap dengan berdirinya Masjid Baitul Jannah dapat dimanfaatkan warga dalam melaksanakan shalat wajib dan sunnat, beserta kegiatan keagamaan lainnya di desa. WASPADA.id/dede
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
