Bukan Malpraktik, Pasien Diabetes Jalani Amputasi Demi Keselamatan, Kondisi Kini Stabil

  • Bagikan
Bukan Malpraktik, Pasien Diabetes Jalani Amputasi Demi Keselamatan, Kondisi Kini Stabil

MEDAN (Waspada): Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Medan, Yuda Pratiwi, menanggapi kasus amputasi yang dialami Julita Br Surbakti (42), seorang pasien BPJS Kesehatan yang menjalani operasi di RS Mitra Sejati pada 24 Februari lalu.

Ia mengatakan keputusan amputasi diambil oleh tim medis setelah dokter spesialis bedah vaskular, Dr. Aswadi Tanjung, Sp.B (Vasculer), menemukan bahwa pembuluh darah di kaki pasien sudah tidak berfungsi hingga bagian atas.

“Menurut laporan rumah sakit, pasien awalnya dijadwalkan menjalani operasi pada jari kaki yang telah menghitam akibat komplikasi diabetes. Namun, saat pemeriksaan di ruang operasi, kondisi yang lebih serius terdeteksi. Demi menyelamatkan nyawa pasien, dokter segera mengambil langkah amputasi untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut,” jelas Yuda.

Katanya, pihak rumah sakit telah berupaya menghubungi keluarga pasien sebelum prosedur dilakukan. Namun, tidak ada anggota keluarga yang hadir saat itu. Karena pasien sudah dalam kondisi bius dan tindakan medis harus segera dilakukan, dokter spesialis bedah vaskular mengambil keputusan amputasi sesuai prosedur keselamatan pasien.

Kadis Kesehatan Medan, Yuda, justru mengapresiasi langkah cepat tim medis dalam menangani kasus ini.

“Kami memahami bahwa keputusan amputasi bukanlah hal yang mudah, namun ini adalah langkah terbaik untuk menyelamatkan pasien. Kami juga mengimbau masyarakat, terutama keluarga pasien, untuk lebih aktif berkomunikasi dengan tenaga medis dalam setiap proses pengobatan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kondisi Julita Br Surbakti stabil dan masih dalam perawatan di RS Mitra Sejati. Pihak rumah sakit terus memantau perkembangan kesehatannya dan memastikan pemulihan berjalan dengan baik.

“Kasus ini menjadi pengingat pentingnya deteksi dini dan perawatan intensif bagi penderita diabetes. Infeksi yang tidak segera ditangani dapat berujung pada tindakan amputasi untuk mencegah komplikasi lebih parah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk rutin memeriksakan kesehatan dan memperhatikan gejala komplikasi sejak dini,” ucapnya.

Sementara, pihak rumah sakit saat dihubungi, Humas, Erwinsyah Dimyati Lubis, S.H., M.H. & ASSOCIATES menyatakan bahwa kasus ini sudah selesai. “Sudah berdamai, hanya ada kesalahpahaman saja,” ucapnya.

Sebelumnya, tersebar informasi bahwa Dokter yang berada di RS Mitra Sejati, Medan, diduga melakukan malpraktek terhadap kaki pasien Julita Br Berutu. Pasalnya, kaki pasien Julita Br Berutu diamputasi pihak RS Mitra tanpa ada pemberitahuan dan persetujuan pihakkeluarga.

Akibat tindakan dokter RS Mitra Sejati, Julita Br Berutu harus kehilangan kakinya pihak keluarga yang mengetahui kejadian tersebut sontak saja berteriak histeris dan membuat rumah sakit menjadi ramai dan heboh. Suami Julita Br Berutu yang mengetahui kejadian itu, Efredi Sembiring didampingi kuasa hukumnya, Hans Silalahi SH langsung mengamuk di RS Mitra Sejati, Kamis (27/02) siang lalu. (Cbud)

Ilustrasi


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Bukan Malpraktik, Pasien Diabetes Jalani Amputasi Demi Keselamatan, Kondisi Kini Stabil

Bukan Malpraktik, Pasien Diabetes Jalani Amputasi Demi Keselamatan, Kondisi Kini Stabil

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *