TANJUNGBALAI (Waspada): Upaya penyelundupan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural dan satwa langka berhasil digagalkan oleh Satuan Tugas Operasi Siaga Purla Gugus Tempur Laut Komando Armada I di Perairan Selat Malaka, Minggu (2/3).
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada I, Laksamana Pertama TNI M. Taufik M.MDS menjelaskan, Kapal Republik Indonesia Karotang-872 yang merupakan unsur Bawah Kendali Operasi Guspurla Koarmada I melakukan patroli rutin dan mencurigai kapal tanpa nama melintas sekitar 24 mil laut dari perbatasan perairan Indonesia-Malaysia. Setelah dilakukan pemeriksaan, kapal tersebut kedapatan mengangkut 12 penumpang, terdiri dari 10 WNI dan 2 WNA asal Bangladesh, diduga akan diselundupkan ke Malaysia secara ilegal.
Tak hanya itu, petugas juga menemukan satwa langka dilindungi, di antaranya empat ekor musang, tiga ekor monyet, 12 ekor siamang, dan 7 ekor kuskus. Satwa-satwa tersebut diduga kuat akan diperjualbelikan di Malaysia, yang merupakan tindakan ilegal dan melanggar peraturan perlindungan satwa.
Kapal yang dikendalikan oleh nakhoda berinisial S dan 4 anak buah kapal (ABK) WNI itu langsung diamankan. Seluruh penumpang dan barang bukti telah diserahkan ke Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Asahan untuk proses hukum lebih lanjut.
M. Taufik M.MDS, menegaskan, keberhasilan operasi ini merupakan bagian dari upaya TNI AL dalam menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia, serta melindungi kekayaan alam dari praktik penyelundupan dan perdagangan ilegal.
“TNI AL akan terus meningkatkan patroli dan penindakan terhadap segala bentuk kejahatan di laut, terutama yang merugikan negara serta merusak ekosistem,” tegasnya.
Pihak berwenang ungkapnya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan penyelundupan yang terlibat dalam kasus ini. (a21/a22)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
