JAKARTA (Waspada): Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono meminta pemerintah intervensi kebijakan solusi jangka panjang guna memastikan pasokan pangan terutama menjelang puasa dan lebaran selalu tersedia dengan harga yang terjangkau. Problem yang terjadi setiap setiap tahun itu ada dinamika harga pangan baik menjelang hari besar Islam maupun menjelang Natal dan tahun baru.
“Solusi jangka panjang perlu dipikirkan, seperti membentuk ‘bulog-bulog kecil’ di setiap kabupaten/kota yang bertugas menjaga kestabilan harga pangan,”ungkap Riyono dalam Dialektika Demokrasi ‘Menjaga Stabilitas Harga Jelang Ramadhan’ di Jakarta, Kamis (27/2).
Menurut politisi Fraksi PKS DPR RI itu. Operasi pasar memang membantu, tetapi harus ada pendekatan lain untuk memastikan termasuk harga yang dapat dijangkau masyarakat
Selain itu, Riyono menekankan pentingnya ketersediaan pangan yang stabil untuk mendukung perekonomian nasional. Ia mengingatkan bahwa fluktuasi harga pangan yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Jika daya beli masyarakat turun, perekonomian kita bisa terganggu. Kita butuh anggaran yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil,” pungkasnya.
Pengamat Ekonomi Indef Eko Listiyanto berpendapat, untuk bisa mengantisipasi lonjakan harga di momen puasa dan lebaran seperti biasa operasi pasar dilakukan. Tetapi tetap saja terjadi spekulasi.
Menurut Eko, kalau dari sisi komoditas puasa dan lebaran memang yang paling besar kenaikan inflasinya memang soal pangan.
Supaya tidak terjadi spekulasi tapi biasanya menjelang lebaran tetap saja harga itu naik dengan cepatnya.
Sementara Bulog sebenarnya penguasaan pasarnya hanya sekitar 5%.
“Tetap problematika kalau kemudian yang non bulognya tetap bermain. Begitu kira-kira ada aspek. Dan satu lagi karena sebetulnya mau dilakukan operasi pasar berapapun tetap barangnya juga terbatas walaupun instruksinya ada 4000 titik,”katanya
“Kalau yang kita amati di Indef terutama di penelitian sebetulnya tidak setiap saat harga itu naik dan bukan berarti dalam momentum sebulan puasa menjelang lebaran. Itu tiap hari ada lonjakan harga biasanya terjadi di hari-hari tertentu yang sering kita lihat tiga hari atau dua hari menjelang puasa.(j04)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
