PTAR Hadir, Bangun 2 Ruang Kelas Berkelas Di Ponpes Mardhatillah Tapsel

  • Bagikan
Rahmat Lubis bersama Mudir Ponpes Mardhotillah Tapsel Ustadz Pilhanuddin dan Camat Angkola Barat, Mhd. Thohir Pasaribu, resmikan dua RKB bantuan PTAR. (Waspada/Sukri Falah Harahap)
Rahmat Lubis bersama Mudir Ponpes Mardhotillah Tapsel Ustadz Pilhanuddin dan Camat Angkola Barat, Mhd. Thohir Pasaribu, resmikan dua RKB bantuan PTAR. (Waspada/Sukri Falah Harahap)

TAPSEL (Waspada): PT. Agincourt Resources (AR), perusahan Tambang Emas Martabe Batangtoru, bantu pembangunan dua ruang kelas baru (RKB) di Pondok Pesantren Mardhotillah, Tano Ponggol, Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Dua ruang kelas baru itu dibangun dengan konsep dan material modern. Dilengkapi kursi, meja, papan tulis dan lemari yang jauh lebih baik dan lebih kokoh dibanding meubiler di seluruh ruang kelas pesantren itu.

Bantuan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) tahun 2024 ini diresmikan oleh General Manager Operation & Deputy Director Operational PT. AR, Rahmat Lubis, pada Jum’at (14/2/2025).

PTAR Hadir, Bangun 2 Ruang Kelas Berkelas Di Ponpes Mardhatillah Tapsel

“Terima kasih PTAR, meski baru dua ruangan, tetapi pensantren kami ini telah punya kelas yang berkelas. Tak kalah juah dengan ruang kelas sekolah di kota,” sebut pendiri sekaligus pimpinan yayasan (Mudir) Ponpes Mardhotillah Tapsel, Utadz Pilhanuddin Hasibuan, LC.

Dijelaskan, pesantren ini dibuka tahun 2014 atau dua tahun setelah ia tamat dan pulang dari Al Azhar Mesir. Pada waktu awal dibuka, santrinya sebanyak 34 orang yang terdiri dari 18 laki-laki dan 16 perempuan.

“Niat saya ialah memajukan pendidikan anak-anak sekitar Kecamatan Angkola Barat. Saya yakin, jika mereka lebih maju pendidikan dan ilmunya, maka generasi muda kami akan jauh lebih sukses,” ujarnya.

Pilhanuddin yang ketika itu masih lajang, terus berupaya memajukan pesantrennya yang hanya memiliki beberapa ruang kelas dan asrama berkonstruksi kayu. Pesantren itu membuka kelas untuk tingkat tsanawiyah (SMP) dan aliyah (SMA).

Meski telah menamatkan lima angkatan alumni dan memiliki sekitar 700 orang santri santriwati, hingga saat ini ruang kelas Pondok Pesantren Mardhotillah Tapsel masih ada yang berkonstruksi kayu dan dindingnya setengah terbuka.

“Alhamdulillah, alumni kita sudah banyak kuliah di perguruan tinggi Islam negeri maupun swasta di dalam dan luar Pulau Sumatera seperti di Jawa dan Kalimantan. Beberapa orang bahkan kuliah di Al Azhar Kairo Mesir,” jelasnya.

PTAR Hadir, Bangun 2 Ruang Kelas Berkelas Di Ponpes Mardhatillah Tapsel

Perbandingan ruang kelas baru bantuan PTAR dengan ruang kelas lama yang hingga saat ini masih dipakai untuk proses belajar mengajar di Ponpes Mardhotillah Tapsel. (Waspada/Sukri Falah Harahap)

Semua santri, saat ini tinggal di asrama dan belajar di beberapa ruang kelas berbangunan kayu, yang dindingnya bolong-bolong. Bahkan, dibanding sekolah di kota, ruang kelas dan kursi meja mereka itu sudah termasuk kategori menyedihkan.

Santri Ponpes Mardhotillah tak pernah patah semangat. Jumlah santri masuk dan lulus mulai tsanawiyah sampai aliyah tidak berkurang. Bahkan hampir 11 tahun usianya, jumlah santri terus bertambah dari 34 pada awal berdiri hingga sekitar 700 orang saat ini.

“Hari ini, kita resmikan dua ruang kelas baru yang berkelas atau paling bagus di pesantren ini. Rencananya ditempati santri kelas VII tsanawiyah. Terimakasih PTAR. Khususnya pak Rahmat Lubis, Yayan Nuryawan dan Iwan Siagian yang telah mengarahkan bantuan ini ke Ponpes kami,” tutupnya.

GM Operation & Deputy Director Operational PTAR, Rahmat Lubis, sangat senang dan gembira menerima sambutan luar biasa dari Mudir dan seluruh guru serta santri Ponpes Mardhotillah.

Rahmat Lubis, petinggi PT.AR yang putra asli daerah Tapsel, mengaku gembira karena sebagian dari keinginannya sudah terpenuhi. Yakni memajukan pendidikan generasi muda di kampung halamannya dan khususnya harapan terhadap pesantren sudah terpenuhi.

“Bapak ibu semua, sewaktu kecil, saya sangat ingin sekolah di Pesantren Mustafawiyah Purba Baru Mandailing Natal. Cita-cita saya adalah menjadi ustadz dan membangun pondok pesantren,” katanya.

PTAR Hadir, Bangun 2 Ruang Kelas Berkelas Di Ponpes Mardhatillah Tapsel

Namun untuk bersekolah di pesantren tidak terpenuhi, karena bebagai hal. Hingga akhirnya ia melanjutkan pendidikan di sekolah umum dan lulus Institut Teknologi Bandung. Karirnya tergolong sukses, namun keinginan mendirikan pasantren itu masih kuat hingga sekarang.

“Alhamdulillah, saya bekerja dan dipercaya menjadi pimpinan oprasional di perusahaan yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap pembangunan sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Selain membangunan infrastruktur dan sarana prasarana pendidikan, PTAR juga memberi beasiswa penuh kepada putra-putri Tapsel berprestasi. Beasiswa full coverage tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga siswa SMP (sederajat) berprestasi yang masuk SMA unggulan.

“Kita laksanakan olimpiade bagi siswa SMP sederejat di Tapsel. Bagi yang berprestasi, kita bantu dampingi agar masuk sekolah unggulan SMA sederajat. Kita biayai belanja hidup dan sekolahnya, sehingga orangtuanya tenang-tenang saja,” terang Rahmat.

Terkait bantuan dua ruang kelas baru di Ponpes Mardhotillah, Rahmat minta agar bisa termanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sehingga benar-benar mampu menghasilkan generasi muda islami Tapsel yang sukses, unggul dan berahlakul karimah. (a05)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

PTAR Hadir, Bangun 2 Ruang Kelas Berkelas Di Ponpes Mardhatillah Tapsel

PTAR Hadir, Bangun 2 Ruang Kelas Berkelas Di Ponpes Mardhatillah Tapsel

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *