Proyek Drainase di Kota Medan Kurang Efektif

  • Bagikan
Proyek Drainase di Kota Medan Kurang Efektif
Anggota DPRD Sumut, Defri Noval Pasaribu. (Waspada/ist)

MEDAN (Waspada) : Proyek drainase Kota Medan dinilai kurang efektif dalam menyelesaikan persoalan banjir. Sebab, proyek pembangunan infrastruktur (Medan Urban Development Project – MUDP maupun Medan Metropolitan Urban Development Project – MMUDP red) yang sudah diluncurkan dari tahun 1982 tersebut bisa dibuat tapi tidak dirawat.

Hal ini dikatakan Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) fraksi Partai NasDem, Defri Noval Pasaribu di Gedung DPRD Sumut, Kamis (13/2).

Dikatakannya, persoalan banjir yang rutin melanda Kota Medan, sejak jauh hari memang sudah antisipasi, agar kota berjuluk Paris Van Sumatera ini menjadi kota yang siap dan terhindar dari kebanjiran.

Bahkan proyek demi proyek mengatasi banjir kota yang dilintasi empat sungai besar ini telah diluncurkan.

Terbaru program yang diluncurkan adalah program pembangunan sistem dainase perkotaan, tapi proyek- proyek tersebut tidak efektif,” ucapnya.

“Kota Medan dalam mengantisipasi banjir, sudah meluncurkan proyek MUDP di mulai tahun 1982, lalu MMUDP serta proyek pembangunan drainase lainya. Semua baik, semua sudah kita buat namun kita tidak bisa merawat. Maka hasilnya kurang efektif atasi banjir di kota ini,” lanjut Noval.

Kondisi ini menurut Sekretaris Komisi D DPRD Sumut ini, harus segera diperbaiki. Secara menyeluruh, tersistematis dan memenuhi unsur teknis penanganan banjir.

Titik banjir di Kota Medan sudah semakin banyak dikarenakan akselerasi pembangunan dan perkembangan kawasan perkotaan yang semakin cepat. Maka penyelesaiannya tidak bisa lagi secara parsial.

“Akselerasi pembangunan dan perkembangan kawasan perkotaan, membuat masalah permukiman semakin kompleks dan memerlukan solusi tepat meminimalisir dampak pembangunan. Tidak bisa lagi penyelesaian dengan cara parsial,” katanya.

Pembangunan parsial mengatasi banjir yang dimaksud Defri Noval, adalah pembangunan yang tidak terkordinasi antara satu titik banjir dengan titik banjir lain.

“Perbaiki di sini, tapi di lain titik tidak. Teratasi banjir di satu titik, titik banjir lain muncul karena tidak tersentuh perbaikan. Ini yang terlihat oleh publik,” katanya

Ada baiknya, kata Defri,  menginventaris proyek proyek drainase yang pernah dibuat, lalu merawatnya dan diselaraskan dengan pembangunan sistem drainase yang saat ini dilaksanakan.

“Proyek-proyek pembangunan drainase yang pernah dibuat, mari kita rawat, ada MUDP atau MMUDP dan proyek drainase lain. Sehingga bisa bersinggungan dengan proyek pembangunan sistem drainase yang saat ini lagi dilaksanakan,” saran Defri Noval yang juga Ketua DPW Garda Pemuda NasDem Sumut ini.

Maka perbaikan menyeluruh harus dilakukan, drainase hasil MUDP atau MMUDP dan lainnya dengan pembangunan sistem drainase saat ini.

“Jadi proyek- proyek drainase terdahulu bermanfaat dan berfungsi dengan baik, sehingga dapat mendukung apa yang kita buat saat ini,” tutur Defri. (h01)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Proyek Drainase di Kota Medan Kurang Efektif

Proyek Drainase di Kota Medan Kurang Efektif

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *