Koko Hendri Lubis Seorang Dari Cerpenis Pasar Cerita Amaliun

  • Bagikan
Koko Hendri Lubis Seorang Dari Cerpenis Pasar Cerita Amaliun

MEDAN (Waspada): Cerpenis,Koko Hendri Lubis, seorang dari penulis Kumpulan Cerpen berjudul Pasar Cerita Amaliun Bersama Penulis lainnya, Ahmad Hakiki, Dian Nangin, Eka Dalanta, Hasan Al Banna, Juhendri Chaniago, Julaiha S., Muhammad Ramadhan Batubara, Seiska Handayani, T Agus Khaidir, Titan Sadewo, Rabu (12/2) Koko Hendri Lubis menyampaikan rasa bahagianya buku cerpen ini telah terbit dengan ISBN : 978-623-8188-88-8 pada tahun 2025 ini.


Buku cerpen setebal 110 halaman ini hanya dijual dengan harga normal, Rp65.000.

Dia menceritakan mengapa Kumpulan Cerpen berjudul Pasar Cerita Amaliun muncul.

Tak lain, sejak rubrik sastra di surat kabar Medan satu per satu pamit, kami berusaha bergerilya dari “mulut ke mulut” sembari bermanuver mencari penulis-penulis tekun dari sejumlah kampus atau komunitas.

Nyatanya usaha mengkhianati hasil. Jika pepatah berkata, “bak mencari jarum di tumpukan jerami” agaknya kenyataannya mirip dengan itu. Nama yang muncul itu-itu saja.

Dijelaskannya, bukan bermaksud ingin mengelompokkan berdasar usia, tapi memang faktanya demikian. Kami menemukan dominasi penulis yang usianya di atas 35 tahun.

Di bawah usia itu hanya bisa dihitung jari. Asumsi kami adanya kendala dalam pembentukan penulis baru atau regenerasi. Hal ini disinyalir kuat karena minimnya wadah belajar dan media penyaluran karya.

Lanjut dia, mengingat koran termasuk penyumbang terbesar kemunculan penulis baru era 2000-an.

Obelia sebagai penerbit yang bertekad menjadi rumah para penulis sastra di Sumut merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam mengurai permasalahan itu. Kami mencoba mulai dari hal kecil dengan melihat potensi kehadiran penulis baru, baik itu mahasiswa sastra, maupun mahasiswa jurusan apa saja yang punya niat kuat untuk menulis.

Kemudian karya-karya mereka kami terbitkan dan bicarakan di hadapan publik. Proses itu tentu saja tidak instan. Namun, kami mengupayakan dalam setiap tahun ada nama penulis baru yang muncul dengan karya mutakhir.

Selain itu, tiap tahun kami juga akan menerbitkan karya-karya penulis Sumut yang telah bertahun-tahun bergelut dalam dunia kepenulisan. Sepanjang terbitan kami, para penulis Sumut sebagian besar menulis puisi untuk diterbitkan.

Hal itu membuat kami kekurangan teks prosa. Apakah memang Sumut kekurangan penulis prosa? Atau para penulis yang mempunyai bank naskah prosa sudah menerbitkannya di penerbit lain. Dua kemungkinan itu bisa saja terjadi. Sebagai solusinya, kami mengumpulkan beberapa penulis untuk membuat kumpulan cerpen bersama.

Kumpulan cerpen bersama ini tidak sekadar proyek sekali jadi. Dalam perencanaan kami, antologi ini akan diproyeksikan sampai tahun-tahun berikutnya.

Tentu dengan penulis-penulis lain yang tumbuh seiring berjalannya waktu. Tidak menutup kesempatan juga kepada para penulis yang sudah termaktub dalam kumpulan ini.

“Kumpulan Cerpen Penulis Sumut yang berjudul Pasar Cerita Amaliun ini berisi 11 cerita dari 11 penulis dengan berbagai latar belakang. Kami sengaja tidak membatasi tema, agar eksplorasi dari para penulis lebih kaya, luas, dan terbuka,” sebutnya.

Kata dia, kami juga tidak mengelompokkan penulis-penulis itu berdasar usia dan jenis kelamin. Tujuannya kurang lebih sama, serta untuk pemerataan dan tidak ada tebang pilih. Kami mengganggap para penulis ini masih tetap aktif setidaknya lima tahun belakangan.

“Akhirnya kami berharap buku ini disambut baik oleh banyak pembaca, direspon dengan tanggapan secara lisan (dalam diskusi publik) maupun tulisan (dalam bentuk esai alih-alih dalam jurnal penelitian) sehingga memunculkan dialektika yang membuat domain sastra kita tetap sehat dan hangat,” pungkasnya.(m22)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Koko Hendri Lubis Seorang Dari Cerpenis Pasar Cerita Amaliun

Koko Hendri Lubis Seorang Dari Cerpenis Pasar Cerita Amaliun

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *