LANGSA (Waspada) : Penyegelan ruang kerja Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa, Melvita Sari SAB, oleh 14 anggota dewan pada Kamis (6/2) lalu, menjadi bukti nyata adanya perpecahan internal di tubuh lembaga legislatif tersebut.
Peristiwa ini tidak hanya mencoreng citra DPRK Langsa, tetapi juga mengancam kepentingan rakyat yang seharusnya menjadi prioritas utama.
Sebagai wakil rakyat, para anggota dewan seharusnya mampu bertindak dewasa, mengedepankan dialog, dan menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin, bukan dengan emosi yang justru memperkeruh suasana.
Perpecahan yang terjadi di DPRK Langsa, yang terbagi menjadi dua kubu, telah menyebabkan mandeknya berbagai agenda penting, termasuk pembahasan Tata Tertib (Tatib) dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Bahkan, yang lebih memprihatinkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Langsa tahun 2025 terpaksa ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) karena tidak adanya pembahasan di dewan.
Hal ini jelas merugikan rakyat, karena keputusan-keputusan penting yang seharusnya dibahas secara demokratis dan transparan justru diambil melalui jalur yang tidak ideal.
Penyegelan ruang kerja Ketua DPRK Langsa, meskipun dilakukan sebagai bentuk kekecewaan, bukanlah solusi yang tepat.
Tindakan ini justru memperlihatkan ketidakdewasaan dalam menyikapi perbedaan pendapat.
Sebagai wakil rakyat, para anggota dewan seharusnya mampu menjadi teladan dalam menyelesaikan konflik dengan cara-cara yang elegan dan bermartabat.
Marah dan mengambil tindakan emosional hanya akan memperburuk situasi dan menjauhkan dewan dari tujuan utamanya, yaitu melayani rakyat.
Saran untuk Anggota DPRK Langsa
Pertama, Mengutamakan Dialog dan Musyawarah
Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam sebuah lembaga demokratis. Namun, yang terpenting adalah bagaimana perbedaan tersebut disikapi dengan bijak.
Para anggota dewan seharusnya duduk bersama, membicarakan semua persoalan dengan kepala dingin, dan mencari solusi yang terbaik untuk kepentingan rakyat.
Musyawarah dan dialog adalah kunci untuk menyelesaikan konflik tanpa merugikan pihak mana pun.
Kedua, Mengembalikan Fokus pada Kepentingan Rakyat
DPRK Langsa harus segera mengembalikan fokusnya pada tugas utama, yaitu mengawasi jalannya pemerintahan dan memastikan kebijakan-kebijakan yang dibuat berpihak pada rakyat.
APBK Langsa tahun 2025 yang terpaksa di-Perwal-kan adalah contoh nyata betapa rakyat menjadi korban dari konflik internal dewan.
Para anggota dewan harus segera menyadari bahwa kepentingan rakyat harus diutamakan di atas segala kepentingan pribadi atau golongan.
Ketiga, Menjaga Etika dan Martabat sebagai Wakil Rakyat
Tindakan penyegelan ruang kerja dan pemasangan poster bernada protes mungkin dilakukan sebagai bentuk kekecewaan, tetapi hal tersebut tidak mencerminkan etika dan martabat sebagai wakil rakyat.
Para anggota dewan seharusnya mampu mengekspresikan kekecewaan dengan cara yang lebih elegan dan profesional, tanpa merusak fasilitas publik atau menciptakan suasana yang tidak kondusif.
Ke empat, Membangun Komunikasi yang Baik Antarfraksi
Perpecahan yang terjadi di DPRK Langsa menunjukkan lemahnya komunikasi antarfraksi.
Untuk menghindari konflik serupa di masa depan, para anggota dewan perlu membangun komunikasi yang baik dan saling menghargai perbedaan pendapat.
Dengan demikian, setiap keputusan yang diambil dapat menjadi hasil dari konsensus yang mengedepankan kepentingan bersama.
Ke lima, Mengutamakan Transparansi dan Akuntabilitas
Transparansi dalam setiap proses pengambilan keputusan sangat penting untuk membangun kepercayaan rakyat.
DPRK Langsa harus memastikan bahwa setiap kebijakan dan keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Dengan begitu, rakyat akan merasa bahwa suara mereka didengar dan kepentingan mereka diutamakan.
Penutup
Kejadian di DPRK Langsa seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama para anggota dewan.
Sebagai wakil rakyat, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil berpihak pada kepentingan rakyat.
Konflik internal tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan tugas dan fungsi sebagai lembaga legislatif.
Mari kita berharap agar para anggota DPRK Langsa dapat segera berbenah, menyelesaikan perbedaan dengan cara yang dewasa, dan kembali fokus pada tugas utama mereka: melayani rakyat dengan sepenuh hati.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.