SIGLI (Waspada) : Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Pidie mencatat Februari 2025, seluas 3.558 Ha dari 25.290 Ha total luas sawah di daerah, itu masuk musim panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pidie Hasballah,menegaskan harga gabah pada masa panen tidak boleh dibeli dibawah harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu 6.500 rupiah per kilogram.
Sesuai instruksi Presiden, Prabowo Subianto, harga gabah dari petani wajib diserap 6.500 rupiah per kilogram. Harga gabah ini jangan sampai turun lagi sehingga merugikan para petani.
Dia mengatakan Presiden Prabowo selaku panglima tertinggi negara telah menyiapkan kewajiban pemerintah dalam membeli gabah petani sebesar 6.500 rupiah, dan tidak ingin ada pihak yang membeli harga gabah panen padi dibawah itu.
“Jadi kami tegaskan, jangan ada yang bermain main membeli gabah dengan harga dibawah itu. Bila ada yang membeli diatas harga 6500 rupiah per kilogram. Itu silahkan” kata Hasballah usai memimpin rapat penyerapan gabah, di Posko Swasembada Pangan, Kantor Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Pidie, Senin (10/2).
Begitupun sebut dia, terkait dengan HPP tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Pidie bersama Bulog dan Kodim 0102 Pidie serta semua stakeholder lainnya terus melakukan sosialisasi terhadap HPP ini hingga keseluruh pelosok Gampong (desa).
Kata dia saat ini masih ada para penampung yang membeli hasil panen gabah petani dibawah HPP. Namun pihaknya akan dibenahi bersama. Dia meminta semua pihak mendukung program ini, dan meminta para wartawan untuk memantau pembelian harga gabah sesuai HPP.
“Bulog Divre, Sigli sudah sepakat dikawal Tim Satgas, Dandim 0102 sudah mulai diserap beberapa hari. Dan kami pantau di harga tersebut kita akan benah bersama jika ada yang membeli di bawah harga itu. Wartawan tolong ikut memantau jika ada harga di bawah 6.500 rupiah terutama informasikan pada kami,” sebut Hasballah
Terhadap HPP ini, respon masyarakat sangat baik dan antusias. Kendati begitu penting disampaikan mekanisme serapan gabahnya.
“H – 1 laporkan pada Bulog diregistrasikan boleh melalui penyuluh, Babinsa atau melalui petugas Bulog. Setelah gabahnya ditampung oleh Bulog dibayar H + 1 ditransfer,” jelasnya.
“Dengan ketentuan spek gabah itu memenuhi standar panen, sudah cukup umur, sudah matang dan gabah sudah memenuhi kualitas untuk dilakukan penggilingan,” kata Hasballah menjelaskan.
Di tempat yang sama, Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Sigli, Kabupaten Pidie, Ahmad Fadly, menyampaikan
memastikan menyerap gabah kering panen petani di wilayah Kabupaten Pidie dengan harga 6.500 rupiah per kilogram.
“Ini adalah kerja bersama, ketika dipanen tugas kami untuk menyerap, bahwa tidak boleh ada petani menerima di bawah harga 6500 rupiah per kilogram,” katanya
Menurut dia, langkah tersebut merupakan kerja bersama antara pemerintah daerah bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah dan mensejahterakan petani dengan hasil panennya.
“Jadi hari ini kami sudah berkoordinasi dengan Pak Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPP) maupun penyuluh lapangan secara aktif, karena teman teman di lapangan ini yang lebih tahu, artinya tahu lokasi panen di mana,” katanya.
Dia mengatakan, Bulog Divre Sigli, Kabupaten Pidie akan lebih proaktif melakukan serapan gabah petani dengan harga 6500 rupiah per kilogram. Bahkan dia menargetkan akan menyerap gabah petani 10 ribu ton.
Meski saat ini di Kabupaten Pidie belum terjadi puncak panen. Bulog Divre Sigli sudah menyerap 150 ton. Diperkirakan saat terjadi puncak panen jumlah itu akan bertambah.
Bulog Divre Sigli tetap semangat bersama Instasi mitra, seperti Dinas Pertanian dan Pangan Pidie, Kodim 0102 Pidie untuk mengoptimalkan penyerapan gabah dengan harga 6500 rupiah per kilogram.
Dandim 0102 Pidie melalui, Perwira Staf Ter, Lettu Inf. Agus Eddy Kurniawan menegaskan Kodim 0102 Pidie berserta seluruh jajarannya, akan dikerahkan untuk menjaga stabilitas harga pangan ditangah tengah masyarakat, dengan harga pembelian pemerintah (HPP).
“Kami dari Kodim 0102 Pidie untuk program swasembada pangan ini, akan kami kawal. Terutama para Babinsa yang bertugas disetiap desa akan mengawal pada saat panen di wilayah teritorial Kodim 0102, Pidie dan Pidie Jaya. Mereka akan mengawal hasil panen gabah dengan harga HPP dibeli dari petani sampai ke Bulog,” sebutnya.
Dia mencontohkan di Koramil 07, Kecamatan Simpang Tiga, yang memiliki jumlah anggota 34 orang semuanya akan dikerahkan untuk mendukung program pemerintah dalam hal ini program HPP hasil panen gabah dari para petani.
Lettu Agus, menjelaskan serapan gabah dengan harga yang sesuai HPP akan memberikan keuntungan bagi petani sekaligus mencegah penurunan harga gabah yang merugikan para petani.
Dia menegaskan melalui program ini, pemerintah memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang sesuai dengan yang telah ditetapkan Pemerintah.
“Ini untuk menjaga kestabilan harga pangan dan membantu petani dalam memperoleh pendapatan yang layak,” tegas Lettu Agus.
Agen Serap Gabah Petani Pidie 6200 per kilogram
Ditempat terpisah, sejumlah petani di Desa Waido, Kecamatan Peukan Baro, dan Desa Seuk Cukok, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie mengaku sudah didatangi agen penampung padi dengan harga 6200 per kilogram.
Muhammad salah satu petani di Kecamatan Simpang Tiga, mengaku tanaman padinya dalam waktu dekat akan panen, sehingga beberapa agen penampung gabah datang menjumpainya menawarkan harga gabah 6200 per kilogram.
Menurut Muhammad, para petani di Kecamatan Indrajaya yang sudah lebih dulu panen dan menjual gabahnya seharga 6200 rupiah per kilogram.
“Kami tidak tahu, kalau sekarang pemerintah membeli gabah dengan harga 6500 rupiah per kilogram,” katanya. (b06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
