SIGLI (Waspada) : RSUD Tgk Chik Ditiro (TCD) mengakui beberapa jenis obat-obatan di Rumah Sakit tengah kehabisan stok. Pantauan waspada.id, Minggu (9/2), sejumlah pasien mengeluh soal kelangkaan obat di rumah sakit milik Pemkab Pidie itu.
Hal ini membuat sejumlah pasien miskin harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk membeli obat dan alat kesehatan di apotek di luar rumah sakit.
Kekecewaan sejumlah pasien terkait krisis obat itu mulai mencuat setelah para pasien mulai terbebani dengan harga obat yang terbilang cukup mahal.
Seperti yang dialami Rahmi, 42, warga Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie salah satu keluarga Pasien yang menderita infeksi tertusuk paku yang menjalani perawatan medis Instalasi Gawat Darurat (IGD), RSUD Tgk Chik Ditiro.
Dia mengaku kecewa dengan pelayanan di rumah sakit yang menurutnya sangat buruk dibandingkan sebelumnya. Dia mengungkapkan terpaksa membeli obat Tetagram dengan harga Rp 230.000 dan beberapa jenis obat lainnya di apotek di luar rumah sakit.
Ia mengaku membawa anak nya ke rumah sakit tersebut dengan harapan diobati secara gratis karena ditanggung BPJS, tetapi kenyataanya ia harus mengeluarkan uang untuk membeli obat obatan.
“Kami kecewa, RSUD Tgk Chik Ditiro ini merupakan rumah sakit besar dan terlengkap di Kabupaten Pidie, seharusnya semua alat dan obat yang standar rumah sakit itu disiapkan,” kata Rahmi dengan wajah sedih dan kecewa kepada Waspada.
Amatan Waspada di RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli beberapa jenis obat yang langka di rumah sakit itu, diantaranya Insulin, ATS, Tetagam, Mecobalamin, Omeprazole (jenis injeksi), PCT Plus serta beberapa jenis obat lainnya.
Wadir Pelayanan RSUD Tgk Chik Ditiro, Kabupaten Pidie dr. Rudi Agustika menjelaskan tidak benar terjadi kelangkaan obat, pun begitu dia mengakui ada jenis jenis obat tertentu stoknya kosong tetapi dapat diganti dengan merek obat yang lain.
“Kalau terjadi kelangkaan obat itu tidak mungkin. Namun bisa saja terjadi jenis obat dengan merek tertentu kosong, tetapi digantikan dengan jenis obat yang sama walaupun beda merek” katanya.
Terkait dengan serum yang disebut bermerek Tetagram, kita punya stok jenis ATS.
“Kalau ada pasien yang membeli diluar pihak rumah sakit menggantikanya, tetapi selama ini tidak ada pasien yang membeli obat di luar. Karena kita memang ada stok obatnya walaupun bukan merek Tetagram,” katanya.
Begitupun dengan jenis obat obatan yang lain seperti insulin, omepeazole dan macam -macam obat lain , katanya juga sama ada stoknya walaupun terkadang mereknya berbeda. (b06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.