SALAH seorang anggota PWI Langkat merasa cemas ketika pesawat yang ditumpangi hadapi cuaca buruk. Waspada/Asrirrais
“Burung besi’ itu tak bisa mendarat dan terus berputar-putar di udara selama kurang lebih 45 menit“
CUACA buruk selalu menjadi momok yang mendebarkan bagi para penumpang pesawat terbang. Badai, hujan lebat, dan kabut tebal dapat membuat perjalanan udara menjadi tidak nyaman, bahkan berisiko tinggi buat keselamatan.
Pengalaman yang dapat mengancam keselamatan ini dirasakan para penumpang pesawat Citilink Indonesia, termasuk di dalamnya rombongan anggota PWI Langkat yang ingin hendak menghadiri acar Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG-915 take off dari Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA), Jumat (7/2) malam sekira pukul 22:00, menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tengerang, Banten.
Setelah dua jam lebih perjalanan, pesawat tidak dapat landing di bandara Soetta karena cuaca buruk dan jarak pandang yang sangat terbatas akibat wilayah udara Provinsi Banten ini diselimuti kabut tebal.
‘Burung besi’ itu tak bisa mendarat dan terus berputar-putar di udara selama kurang lebih 45 menit. Sang pilot tampaknya tidak mau mengambil risiko menurunkan pesawat ke landasan di tengah situasi cuaca yang tidak bersahabat karena risikonya cukup tinggi.
Salah seorang penumpang pesawat, RF Sirait, tampak cemas menghadapi situasi ini. Wakil Ketua PWI Langkat ini terlihat merunduk dan terus melakukan komunikasi transendental kepada Allah dengan harapan agar diberikan keselamatan.
Ketegangan terlihat dari beberapa wajah penumpang ketika seorang awak pesawat menyampaikan situasi cuaca buruk. Awak pesawat itu juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini seraya mengimbau kepada seluruh penumpang agar tetap tenang.
Untuk memastikan keselamatan penumpang, pilot tidak mau memaksakan pendaratan. Sang pilot mengambil keputusan mengubah rute penerbangan. Pesawat yang mengangkut ratusan penumpang itu pun akhirnya berbalik memilih pendaratan darurat ke bandara Hang Nadim, Batam.
Pilot mengingatkan para penumpang agar tetap tenang, tetap mengenakan sabuk pengaman dan jangan mengaktifkan ponsel (telepohone selular) untuk menghindari interferensi dengan sistem navigasi pesawat.
Pada, Sabtu (8/2) sekira pukul 02:00, pesawat anak perusahaan dari Garuda Indonesia ini akhirnya mendarat dengan selamat di bandara Hang Nadim. Saat itu, crew maskapai kembali mengingatkan penumpang agar tetap berada di dalam pesawat.
Sebelum kembali terbang menuju bandara Soetta, pesawat komersial ini mengisi bahan bakar minyak. Usai pengisian bahan bakar, pesawat melanjutkan penerbangan ke rute Soetta. Pendaratan akhirnya berjalan mulus karena cuaca pada subuh itu sudah normal. WASPADA.id/Asrirrais/F
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.