MEDAN (Waspada): Sumatera Utara memiliki berbagai potensi antara lain kawasan andalan nasional, kawasan strategis kepentingan pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis kepentingan sosial budaya, kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kemudian, kawasan strategis nasional yang patut dikembangkan dalam rangka peningkatan kesempatan kerja dan berusaha, pemerataan pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, nilai tambah produk hasil kebudayaan yang berdampak multiplier effect dalam perekonomian (Pemprovsu, 2014).
Demikian disampaikan Prof. Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba, SH, MKes pada Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Manajemen Perencanaan Wilayah Berbasis Kesehatan di Gedung Ign Washington Purba Hall Universitas Sari Mutiara Indonesia Jl. Kapten Muslim Medan, Kamis (6/2).
Prof. Ivan memaparkan, Provinsi Sumut menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Kota Sehat di 27 kabupaten/kota pada 15 Maret sampai 28 April 2022 (Dinkes Provinsi Sumatera Utara, 2022). Dalam kegiatan yang berlangsung pada tahun 2022 dan 2023, tercatat sebanyak 11 kabupaten/kota masuk dalam kategori sehat.
Bila dibandingkan tahun sebelumnya, dari 33 kabupaten/kota di Sumut, persentase Kota Sehat meningkat dari 27,3 persen tahun 2022 menjadi 33,3 persen tahun 2023.
Sementara, persentase Kota Sehat di provinsi lain di Pulau Sumatera yakni Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung pada tahun 2023 sudah mencapai 100 persen, lebih besar dari target nasional tahun 2023 (73,9 persen).
“Perbedaan pencapaian yang signifikan antar provinsi di Pulau Sumatera dapat dijadikan sebagai bahan studi perbandingan untuk mempercepat program Kota Sehat, khususnya di Sumatera Utara,” ujar Prof. Ivan.
Menurut Prof. Ivan, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dalam percepatan program Kota Sehat di Sumatera Utara. Studi kualitatif yang dilakukan di 5 kota di Indonesia (Medan, Semarang, Denpasar, Manado dan Balikpapan), menemukan masih kurangnya sosialisasi sehingga masyarakat kurang mengetahui program Kota Sehat.
Selain itu, kerjasama lintas sektoral belum terlaksana dengan baik dan belum semua kota membentuk Forum Kota Sehat. Pelaksanaan program Kota Sehat lebih difokuskan pada upaya kuratif daripada upaya promotif dan preventif. Kegiatan lintas sektoral di bidang kesehatan lingkungan, belum sepenuhnya dikelola dalam suatu sistem dengan pendekatan Kota Sehat. Dukungan dana dari pemerintah pusat dan daerah, masih terbatas untuk dukungan operasional kantor atau konsultan.
“Partisipasi masyarakat merupakan faktor utama dalam program Kota Sehat yang perlu dikembangkan sebagai bagian dari pembangunan strategis jangka panjang. Partisipasi masyarakat ini memerlukan tindakan yang memungkinkan warga negara menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi gaya hidup, berbagi ide, memberi masukan dalam kegiatan, menjadi relawan dan membangun komitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan masyarakat,” kata Prof. Ivan.
Berdasarkan uraian tersebut, lanjut Prof. Ivan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan Kota Sehat di Sumatera Utara masih membutuhkan perhatian pemerintah. Intensifikasi promosi Kota Sehat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, perlu dilakukan secara simultan.
Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba, SH, MKes menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi serta Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah I Sumut karena telah memberikan kepercayaannya untuk memangku jabatan Guru Besar dalam bidang Manajemen Perencanaan Wilayah Berbasis Kesehatan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sari Mutiara Indonesia.
“Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Pembina Yayasan Sari Mutiara Medan Dr. Juniety Dame Purba, SH, SpN, MH serta Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr. Parlindungan Purba, SH, MM atas doa dan motivasi untuk mencapai gelar akademik ini,” kata Prof. Ivan.
Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr. Parlindungan Purba, SH, MM mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian Rektor USM Indonesia Prof. Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba, SH, MKes dan diharapkan menjadi inspirasi bagi civitas akademika pada umumnya dan USM Indonesia pada khususnya.
“Kami berharap pencapaian sosok akademisi dan pemimpin USM Indonesia yang kita banggakan ini akan memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan serta membawa USM Indonesia semakin maju,” ujarnya.
Turut hadir Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Konsulat Jenderal India di Medan, sejumlah pimpinan perguruan tinggi diantaranya Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP, Wakil Rektor 4 UINSU Prof. Dr. H. Muzakkir, MAg, Pimpinan Harian Waspada diwakili Kabag Keuangan Arsyadona Nasution, S.Si, MM dan undangan lainnya.(m09/B)
Waspada/ist
Rektor USM Indonesia Prof. Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba, SH, MKes (dua kiri) dan Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr. Parlindungan Purba, SH, MM (dua kanan) foto bersama Wakil Rektor 4 UINSU Prof. Dr. H. Muzakkir, MAg (kanan), Pimpinan Harian Waspada diwakili Kabag Keuangan Arsyadona Nasution, S.Si, MM (kiri).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.