MEDAN (Waspada): Hubungan India dan Indonesia cukup baik, bahkan ke depan dua negara siap menjadi negara maju yang diperhitungkan dunia.
Hal itu ditegaskan Konsul Jenderal (Konjen) India di Medan Ravi Shanker Goel kepada pimpinan media dan wartawan di Hotel Grand Mercure Medan Senin. (5/2/2025) malam.
Konjen Ravi menjamu media, terutama terkait kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke India baru-baru yang disebutnya sebagai suatu bagian semakin meningkatnya hubungan kedua negara di era modern ini.
Hadir di sana Pemimpin Umum Harian Waspada dr Hj Rayati Syafrin, Kepala Bagian keuangan Harian Waspada Arsadona Mahameru, Wakil Manajer Iklan Harian Waspada Hendrik Prayitno, Redaktur Harian Waspada Dedi Syahputra dan redaktur beritasore.co.id Ir Hj Laswiyati Wakid.
“Hubungan Indonesia dan India memang sudah berlangsung berabad-abad lamanya dan kini makin terus meningkat,” kata Ravi.
Dia memaparkan dua negara memiliki banyak kesamaan seperti dari tiga nama di depan India dan Indonesia, merdeka di bulan yang sama Agustus. RI Agustus 1945, sedangkan India Agustus 1947.
Saat India merdeka, India memutuskan untyk jadi negara Republik dan membangun sebuah konstitusi yang dimulai tahun 1946. Namun diimplementasikan tanggal 26 Januari 1950.
Tamu kehormatan pertama konstitusi India yakni presiden RI pertama Soekarno
Hubungan diplomatik India dan Indonesia ke 75 tahun 2024. Selama 75 tahun terhitung sudah empat kali Presiden RI menjadi tamu kehormatan di India.
“Ini menunjukkan betapa kuatnya hubungan Indonesia dan India dimana sudah empat kali jadi tamu kehormatan dalam 75 tahun ini,” kata Konjen Ravi.
Dia menceritakan ketika dirinya tiba di Indonesia, dia banyak melihat betapa banyaknya jejak peninggalan hubungan India dengan Indonesia. Bisa dilihat dari bagaimana masuknya Hindu ke Indonesia. Juga agama Budha dari India masuk ke Indonesia
Saat berkunjung ke Aceh, Konjen Goel juga sempat terkejut bahwa pedagang dari Gujarat, India menyebarkan agama Islam. Bahkan beberapa waktu lalu Goel berkunjung ke museum Sumut bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui India.
Hubungan Indonesia dengan India bisa dilihat melalui India dijajah Inggris dan Indonesia dijajah Belanda. Hubungan sedikit terganggu ketika dijajah Inggris dan Belanda. Jadi di India masih sedikit orang – orang yang tahu tentang Indonesia. Begitu sebaliknya, orang Indonesia pun sedikit tahu tentang India meskipun banyak sekali kebudayaan dan orangnya yang sama.
“Ramayana dan Mahabarata juga dikenal luas di Indonesia. Jadi kita bisa mengetahui kesamaan umum antara India dan Indonesia,” terangnya.
Sambil makan malam bersama, Konjen Goel juga menunjukkan video kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto ke India yang disambut hangat Presiden India Droupadi Mumu dan Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi.
“Pak Prabowo disambut oleh kuda-kuda yang sudah lama dan badannya sangat tinggi,” terang Konjen Ravi.
Inilah juga merupakan pertemuan kedua Prabowo bertemu PM India Modi setelah jadi Presiden RI. Sebelumnya Prabowo berkunjung ke India selaku Menteri Pertahanan. Pada pertemuan terakhir Prabowo minta langsung PM India Modi kerjasama dalam sektor kesehatan.
Prabowo sebagai tamu kenegaraan pada acara itu. Sebelumnya Prabowo kunjungi India sebagai Menhan. Kali ini sebagai Presiden RI.
Tahun 2018 PM India Narendra Damodardas Modi berkunjung ke indo dan terdapat beberapa kerjasama strategis pada masa itu
Selama kunjungan itu ada lima MoU yang ditandatangani diantaranya bidang kesehatan, obat tradisional, maritim dan digital transformasi.
“Ini sektor penting yang bantu India dan Indonesia, sehingga ke depan lebih sukses lagi dan menginginkan menjadi negara maju,” katanya.
Konjen Ravi juga berharap ada penerbangan langsung dari Indonesia ke India. Juga sebaliknya dari India ke Indonesia. “Jika ada penerbangan langsung maka diperkirakan turis dua negara akan meningkat,” katanya.
Sedangkan untuk bilateral perdagangan, Konjen Ravi mengatakan tahun 2022-2023 transaksi perdagangan dua negara senilai 38 miliar dolar AS, tahu. 2023-2024 turun jadi 30 miliar dolar AS. “Namun kedua negara sepakat untuk meningkatkan transaksi perdagangan tahun ini hingga 50 miliar dolar AS,” ujar Konjen Ravi.
Untuk meningkatkan nilai perdagangan itu, jelasnya, dua negara juga sepakat menggunakan mata uang masing-masing negara dalam setiap transaksi dagang.
Sedangkan untuk pembayaran, tambah Konjen Ravi, di India sudah digitalisasi dengan scan barcode. “Untuk pembayaran digital di India begitu cepat dengan hanya satu menit saja Sehari bisa layani miliaran transaksi tanpa dikenakan bayaran apapun,” jelasnya.
Konjen Ravi juga menilai keberhasilan Pemilu di Indonesia pada tahun 2024, begitu pula di India menunjukkan dua negara demokrasi yang besar.
Dunia sudah melihat bagaimana Indonesia sukses dalam Pemilu tahun 2024. Pemilihan umum terbesar di India tahun 2024. Jadi Indonesia dan India merupakan dua negara yang sukses dalam Pemilu. “Ini juga jadi satu kesamaan dua negara,” katanya.
Di sektor pendidikan, untuk seluruh Pulau Sumatera, Konjen India di Medan menjalin kerjasama sama dengan berbagai universitas di sini yakni USU, Syiah Kuala Banda Aceh dan Universitas Jambi. (rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.