ACEH UTARA (Waspada): Akibat dihantam banjir kiriman dari Kabupaten Bener Meriah, jembatan rangka baja di Gampong Lhok Cut – Gampong Sawang, Kecamatan Sawang, ambruk. Peristiwa itu terjadi, Senin (27/1) sekira pukul 21.00. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Sejak mengalami kerusakan beberapa waktu lalu, warga tidak menggunakan lagi jembatan itu. Dan untuk kelancaran aktivitas warga, PUPR Aceh Utara telah membangun jembatan darurat yang berjarak sekitar 500 meter dari jembatan yang ambruk. Dan jembatan darurat itu sudah difungsikan sejak Desember tahun lalu,” kata Kepala Bidang Bina Marga PUPR Aceh Utara, Muhammad, Selasa (28/1) pukul 22.00 saat dikonfirmasi Waspada via telepon.
Ditanya sudah berapa lama usia jembatan yang ambruk tersebut dibangun, Muhammad menyebutkan, jembatan rangka baja itu diperkirakan telah berusia sekitar 40 tahun, pada masa Ir Tarmizi A Karim memimpin Kabupaten Aceh Utara.
“Dari usia memang jembatan itu sudah layak untuk dibangun yang baru. Dulu kedalaman sungai pada saat jembatan itu dibangun pada tahun 1980-an sekitar 6-7 meter, tapi sekarang kedalamnnya telah mencapai 15 meter. Abutment jembatan sudah terlihat menggantung,” kata Muhammad menjelaskan kepada Waspada.
Menjawab Waspada, Muhammad menjelaskan, jembatan itu sangat dibutuhkan oleh warga empat gampong yaitu Gampong Lhok Cut, Kubu, Gunci dan Gampong Blang Cut. Bukan hanya itu, jembatan itu juga dapat dilintasi oleh warga Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen.
Lalu mengapa Pemerintah Kabupaten Aceh Utara tidak segera membangun jembatan rangka baja yang baru di lokasinyang sama, Muhammad memberitahukan, status jembatan tersebut telah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh.
“Kami dari Aceh Utara telah membangun jembatan darurat pada tahun lalu, tapi untuk membangun jembatan rangka baja yang baru, itu menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh. Laporan tentang kondisi jembatan sudah kita sampaikan ke PUPR Aceh,” katanya.
Ditanya apakah jembatan rangka baja yang baru dapat dibangun kembali pada tahun 2025, Muhammad tidak berani memberikan jawaban yang pasti, karena untuk kepastiannya, Waspada diminta untuk mengonfirmasi pihak Dinas PUPR Aceh.
Fazir Ramli, 40, warga Gampong Sawang saat dikonfirmasi Waspada menyebutkan, warga empat gampong sangat membutuhkan bantuan Pemerintah Provinsi Aceh untuk segera membangun jembatan rangka baja yang baru, mengingat jembatan darurat yang dibangun Pemerintah Kabupaten Aceh Utara hanya mampu menahan beban 1,5 ton.
“Setiap hari petani melintasi jembatan itu. Melalui jembatan itulah, para petani mengangkut hasil perkebunan dan pertanian. Sejak jembatan itu rusak, perputaran ekonomi petani terganggu,” kata Fazir Ramli.
Kepada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara yang baru, Ayah Wa – Tarmizi Panyang, diminta untuk melobi PUPR Aceh agar pembangunan jembatan rangka baja yang baru mendapat prioritas pada tahun depan atau jika memungkin dapat dilaksanakan pembangunan pada tahun ini juga.
“Semoga nanti, setalah dilantik, Mualem dan dek Fadh mau memprioritaskan pembangunan jembatan ini. Begitu juga dengan Ayah Wa dan Tarmizi Panyang. Kni demi merkngankan beban warga petani dan pekebun di Kecamatan Sawang, Aceh Utara,” kata beberapa warga kepada Waspada.
Informasi yang berhasil dihimpun Waspada dari berbagai pihak, sejak difungsikannya jembatan darurat, pihak Dinas PUPR Aceh Utara sedang melakukan pembongkaran rangka jembatan yang rusak itu. Karena rangka baja jembatan yang ambruk merupakan aset daerah dan harus diselamatkan. Namun, baru dilakukan pembongkaran sekitar 75 persen, datang banjir dan menghantam abutment hingga menyebabkan jembatan ambruk. (b07)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
