BANDA ACEH (Waspada): Anggota DPRK Banda Aceh, Abdul Rafur, melontarkan kritik tajam terkait aktivitas mencurigakan di Pasar Newtown, Lamdom. Menurutnya, lokasi tersebut diduga menjadi tempat ajang maksiat pada malam hari, sehingga mencoreng citra Kota Banda Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam.
“Sekitar pukul 02.00 dini hari, saya melihat langsung banyak kendaraan berkumpul, laki-laki dan perempuan bergerombol dalam kegelapan. Ini jelas melanggar syariat Islam dan merusak citra Kota Banda Aceh,” ungkap Abdul Rafur, Jumat (24/01/25).
Ia meminta Pj Wali Kota Banda Aceh segera bertindak tegas menyikapi dugaan ini, terutama mengingat masa jabatan sebagai pejabat sementara akan segera berakhir. Rafur juga mengkritik kinerja pemerintah kota yang dianggap lebih sibuk dengan pencitraan daripada menuntaskan persoalan mendasar.
“Jangan hanya ke tempat yang terang saja, atau menyoroti yang sudah terlihat. Urus juga pelanggaran yang terjadi di tempat gelap. Kalau memang tidak mampu menegakkan syariat Islam, lebih baik Pj Wali Kota mundur,” tegasnya.
Abdul Rafur juga berharap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memantau kinerja Pj Wali Kota Banda Aceh. Menurutnya, ketegasan dalam menegakkan syariat Islam merupakan tanggung jawab utama pejabat daerah, khususnya di kota yang dijuluki Serambi Mekkah.
Lebih lanjut, Rafur menyarankan agar Pasar Newtown segera disewakan kepada pihak ketiga untuk mengelola secara profesional.
Hal ini dilakukan agar pasar tersebut tidak terbengkalai dan meminimalkan potensi penyalahgunaan area tersebut sebagai tempat yang tidak semestinya.
“Kalau bisa, sewanya jangan terlalu tinggi. Kalau terus lama dibiarkan, dikhawatirkan bangunan pasar akan rusak dan benar-benar menjadi sarang maksiat,” pungkasnya.(b02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.