Gabah hasil panen kawasan Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, yang ditumpuk petani di pinggir sawah, sebelum dibawa pulang ke rumah. Foto direkam beberapa hari lalu.Waspada/Syafrizal
BLANGPIDIE (Waspada): Prestasi yang diraih kalangan petani padi di wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’ Aceh Barat Daya (Abdya), dengan menghasilkan ubinan sementara mencapai 8,5 ton per hektare, dalam panen raya yang dilaksanakan Selasa (21/1) lalu, di areal persawahan Desa Rambong, Kecamatan Setia, merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan jarang didapat di Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten induk Aceh Selatan tahun 2002 lalu itu.
Dengan ubinan sementara yang mencapai 8,5 ton/Ha, berdasarkan BPS sesuai dengan KSA (Kerangka Sample Area) yang dilaksanakan subround I dari Kecamatan Susoh, Blangpidie dan Tangan Tangan tersebut, menunjukan hasil yang sangat baik. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan produktivitas secara signifikan. Untuk mempertahankan prestasi ini, dibutukan dukungan dari semua pihak, khususnya bagi petani untuk terus meningkatkan produksi dan kualitas padi ke depan, termasuk keamanan para petani, dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Di mana, memasuki musim panen yang sedang berlangsung saat ini, kalangan petani diresahkan dengan adanya aksi pencurian gabah padi hasil panen, yang baru disipan para petani didalam karung.
Mawardi kepada wartawan, Rabu (24/1/2025) membenarkan adanya aksi pencurian padi petani dalam wilayah setempat. Bahkan, tindakan kejahatan itu justru telah menelan banyak padi petani yang masih berada di dalam karung. “Kejadian ini (maling padi) sudah sering terjadi dan kami alami. Khususnya di Kecamatan Tangan Tangan. Kami berharap ada tindakan serius dari berbagai pihak, agar dapat menangkap pelaku,” kata Syaripuddin, salah seorang petani kawasan Kecamatan Tangan-Tangan Jumat (24/1), yang mengaku padinya hilang digondol maling sebanyak 12 karung besar (goni) lebih.
Demikian juga diakui Mawardi, petani lainnya yang mengaku padinya hilang digondol maling ba’da subuh sekira pukul 05.45 WIB. Pihaknya mengaku padi miliknya hilang sebanyak 10 goni besar. “Padi tetangga kami juga hilang sebanyak 3 karung besar. Hilangnya gabah hasil panen sangat menyedihkan kami. Apalagi itu hasil jerih payah kami sendiri untuk kebutuhan sehari-hari,” sesalnya.
Hilangnya gabah hasil panen yang digondol maling diantaranya juga terjadi di kawasan Desa Mesjid, Desa Adan dan Desa Blang Padang, Kecamatan Tangan Tangan dan sekitarnya. “Biasanya tidak pernah terjadi seperti ini. Sebab, kami dari tahun ke tahun selalu aman meski ubinan padi tergeletak di pinggir jalan raya,” ungkap Mawardi.
Kepala Desa Mesjid, Kecamatan Tangan Tangan Kasman, dimintai tanggapannya terpisah, membenarkan ada warganya kehilangan gabah hasil panen. Bahkan padi petani itu, hilang ketika berada di teras depan rumahnya. Dimana katanya, sebelum disimpan ke dalam rumah, petani biasanya menjemur terlebih dahulu padi itu pasca dipanen. Untuk itu, padi tersusun terlebih dahulu di teras rumah, agar mudah untuk mengeringkannya. “Tindakan pencurian ini tidak pernah terjadi pada panen-panen sebelumnya. Tapi kali ini, pencuri mulai bergentayangan mengincar padi-padi petani lainnya, yang disorot oleh pelaku tanpa berpenghuni,” sebutnya.
Kasman meminta warganya yang rata-rata petani, untuk tetap waspada agar padi yang baru dipanen aman dari pencuri. “Kita tidak bisa mentolerir aksi pencurian itu. Kami meminta kepada warga agar menyimpan padi dengan aman supaya terhindar dari aksi pencurian,” pungkasnya.(b21)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.