TAPAKTUAN (Waspada) : Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan mengaku prihatin mencermati polemik kasus dugaan rasuah dan nepotisme yang menerpa lingkup Kantor Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Aceh di daerah itu.
Sekretaris Komisi IV membidangi pendidikan DPRK Aceh Selatan, Novi Rosmita mengatakan, persoalan yang telah mengguncang dunia pendidikan itu harus segera diusut tuntas agar tidak berlarut-larut karena berpotensi dapat berdampak terganggunya proses belajar mengajar siswa di sekolah.
“Kita sangat menyayangkan terjadinya kisruh internal Kantor Cabdin Pendidikan Provinsi Aceh di Aceh Selatan. Instansi yang seharusnya fokus meningkatkan mutu pendidikan generasi muda tingkat SMA dan SMK sederajat, justru tersedot energi dan pikiran mengurus persoalan internal,” kata Novi kepada Waspada di Tapaktuan, Rabu (22/1).
Agar persoalan itu segera ada titik terang, legislator dari Partai NasDem ini meminta kepada Pj. Gubernur Aceh melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh segera mengevaluasi dan melakukan audit investigatif kinerja Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan di Aceh Selatan, Annadwi S.Pd.
“Jika berdasarkan hasil evaluasi dan audit itu ditemukan bukti autentik terkait serangkaian dugaan kejahatan terselubung yang dilakukan, maka Kadisdik Provinsi Aceh segera memberi sanksi tegas agar tercipta keadilan dan kepastian hukum,” tegas Novi.
Pada kesempatan itu, Novi juga meminta kepada 46 kepala sekolah tingkat SMA dan SMK sederajat yang ada di Aceh Selatan, jangan sungkan dan takut mengungkap atau melaporkan dugaan pelanggaran yang dipertontonkan oknum pejabat dimaksud.
Sebaliknya, srikandi DPRK Aceh Selatan ini juga meminta agar laporan yang diumbar ke publik itu semestinya harus berdasarkan fakta dan data akurat sehingga tak merugikan sebelah pihak.
“Tentu harus mengedepankan azas presumption of innocence. Makanya, pihak terkait harus mengusut tuntas sehingga diketahui mana yang salah dan benar,” saran Novi.
Dari beberapa persoalan yang diungkap oleh beberapa orang oknum kepala sekolah itu, Novi Rosmita mengaku lebih menarik perhatiannya terkait kelulusan istri Kacabdin Annadwi, berinisial ESD, SP diduga menggunakan data asli tapi paslu (Aspal) dalam seleksi PPPK guru baru-baru ini.
“Jika dugaan ini benar adanya, maka ini merupakan tindakan penzaliman sangat tak manusiawi terhadap guru-guru lainnya yang benar-benar telah berhonor dalam jangka waktu puluhan tahun tapi nasibnya hingga kini belum ada kejelasan,” pungkas Novi.
Kacabdin Annadwi saat dikonfirmasi baru-baru ini, dengan tegas membantah tudingan yang disampaikan oknum segelintir kepala sekolah tersebut. Istrinya, kata Annadwi, dipastikan ada berhonor di beberapa sekolah negeri salah satunya di SMKN Labuhanhaji Timur.
Kelulusan istrinya dalam rekrutmen PPPK murni hasil seleksi sistem CAT ditambah lagi jurusan pendidikan istrinya bidang agrobisnis pertanian merupakan jurusan langka pendaftar yang dibuka dalam seleksi PPPK guru.
“Dari sebanyak 9 orang formasi yang dibuka, hanya 5 orang PPPK guru yang mendaftar sehingga seluruhnya lulus. Meskipun demikian, hasil seleksi CAT nilai istri saya juga tergolong tinggi dari 5 peserta lainnya,” kata Annadwi.
Annadwi juga membantah seluruh tudingan terkait pungutan fee proyek DAK, fee Dana BOS dan pungutan biaya saat pengangkatan kepsek SMA dan SMK sederajat di daerah itu.
Kecuali dia hanya mengakui ada menerima pemberian uang berkisar antara Rp200 ribu – Rp. 500 ribu saat turun ke sekolah-sekolah memantau pekerjaan proyek DAK fisik.
“Selaku Kacabdin Pendidikan saya juga ditugaskan sebagai pengawas pekerjaan proyek DAK fisik tersebut. Tanpa saya minta, mereka langsung menitipkan uang yang katanya untuk uang rokok dan minyak mobil,” ungkap Annadwi.
Sedangkan terkait pengangkatan kepsek, jelas Annadwi, langsung dilakukan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan setelah memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan serta paparan presentasi langsung dihadapan Sekda Aceh, Taqwallah saat itu. (chm)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.