MEDAN (Waspada) : Nama-nama pria selalu mendominasi dalam sejarah perang dan militer di seluruh dunia. Namun, yang tak banyak disorot adalah nama-nama pejuang wanita yang turut menorehkan prestasi dalam sejarah peperangan dunia.
Berikut rangkuman waspada.id dari berbagai sumber pada, Selasa (21/1) daftar nama pejuang wanita yang ikut berpartisipasi dalam kancah peperangan yang terjadi di seluruh dunia.
1. Tjoet Nja’ Dien (Cut Nyak Dien)
Wanita Aceh yang lahir pada tahun 1848 ini adalah salah satu prajurit wanita terbaik yang pernah dimiliki oleh Aceh dan Negara Indonesia. Dia bersama Suaminya, Teuku Umar berjuang bersama rakyat Aceh lainnya untuk mengusir kependudukan belanda dari tanah Aceh.
Cut Nyak Dien selalu gigih dalam mengumandangkan kata kebebasan bagi rakyat aceh. Bahkan di usia tuanya, ia tetap berjuang melawan Belanda walaupun hanya dengan kobaran semangatnya.
Perempuan yang dijuluki “The Fighting North” ini berjuang bersama suaminya hingga akhir hayatnya. Dia dikebumikan di Sumedang pada tanggal 6 November 1908, karena sakit-sakitan setelah diasingkan oleh Belanda.
Sementara, suami terakhirnya Teuku Umar meninggal lebih dulu pada tahun 1899.
2. Mary E. Walker
Mary Walker adalah wanita pertama dan satu-satunya di seluruh kekuatan militer yang pernah menerima Medali Kehormatan Kongres atas tindakan dan tugas selama Perang Saudara. Meskipun ia tidak memulai di militer, Walker dikenal untuk mendorong hak-hak perempuan serta reformasi berpakaian.
Sebelum Perang Saudara pecah, Walker adalah satu-satunya perempuan di kelasnya lulus dengan gelar medis dari Syracuse Medical College. Segera setelah mendapatkan gelar, perang pecah dan Walker sukarela untuk bergabung dengan Angkatan Darat sebagai petugas medis.
3. Grace Hopper
Meski tak berjuang di garis depan, wanita angkatan laut Amerika Serikat ini memberikan sumbangsih besar pada dunia militer. Program komputer buatannya menjadi pondasi atas pesatnya teknologi kemiliteran. Laksamana Muda Grace Hopper lahir pada tahun 1906 dan pensiun pada tahun 1986.
Ketika pensiun dia merupakan wanita pertama yang mencapai pangkat perwira tinggi pada usia 79 tahun dan menjadi perwira tertua di Angkatan Laut Amerika Serikat.
Wanita yang dijuluki ‘Amazing Grace’ ini adalah seorang ahli matematika yang kemudian menjadi ilmuwan komputer. Dia mendorong Angkatan Laut Amerika Serikat ke era digital setelah dia bergabung dalam Perang Dunia II.
Karyanya meletakkan dasar bagi ilmu komputer dan jaringan modern, menggunakan terobosan teknologi miliknya kekuatan organisasi militer dapat menjadi pesat seperti sekarang.
4. Djamila Bouhired
Djamila Bouhired adalah seorang militan nasionalis Aljazair, pejuang wanita yang paling terkenal di dunia yang kini berusia 89 tahun. Misinya adalah menentang pemerintahan kolonial Prancis di negaranya.
Bersama mahasiswa-mahasiswa Aljazair lainya, ia tergabung dalam Front pembebasan Nasional Aljazair. Perjuanganya melawan pendudukan Prancis di Aljazair tak hanya melalui jalur diplomasi. Djamila juga aktif baku tembak dengan pasukan prancis.
Pada tahun 1957, dia dihukum bersama pemberontak Aljazair lainnya, Djamila Bouazza, karena mengebom sebuah kafe dan membunuh 11 warga sipil.
5. Opha M. Johnson
Mungkin Johnsonlah wanita pertama di dalam kesatuan Korps marinir Angkatan laut Amerika Serikat yang ikut berperang langsung dengan tentara Jepang.
Disaat wanita lainnya hanya mendapatkan tugas sebagai juru masak dan juru cuci marinir, Opha justru mendapatkan tugas sebagai pengatur serangan laut angkatan Laut marinir Amerika serikat di Perang dunia ke 2.
6. Loretta Walsh
Loretta adalah wanita pertama yang terdaftar dalam kesatuan Angkatan laut Amerika serikat di perang dunia ke 1. Wanita kelahiran 22 April 1896 ini adalah salah satu ahli strategi pertempuran laut yang ikut andil dalam pertempuran melawan Jerman di front Pasifik, kegemilanganya dalam menerapkan strategi perang laut membuat Jerman harus kehilangan 5 kapal tempurnya.
7. Elsie Ott
Letnan Dua Elsie Ott adalah wanita pertama yang menerima medali Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia dianugerahi medali ini sebagai pengakuan atas kepahlawanannya dalam menentukan cara untuk mengevakuasi yang terluka dari garis depan.
Elsie S. Ott lahir pada tahun 1913, dia adalah prajurit Amerika yang bertugas sebagai perawat penerbang. Walaupun ia tak pernah mendapatkan pendidikan formal dalam dunia medis penerbangan, tapi nyatanya ia berhasil merawat banyak pasukan penerbang Amerika serikat.
Dia juga mendapatkan medali medis penerbangan Amerika serikat karena peran aktifnya dalam perang dunia ke 2.
8. Margaret Corbin
Margaret Corbin adalah wanita yang ikut bertempur langsung di Perang Revolusi Amerika. Margaret lahir pada tahun 1751, pada awalnya ia adalah seorang wanita biasa, namun pernikahanya dengan John Corbin pada tahun 1772 yang seorang pejuang, membuatnya harus ikut bertempur.
Mirip seperti kisah Cut Nyak Dien dan Teuku Umar, mereka berdua berjuang bersama ratusan orang melawan pasukan Inggris, terutama di Fort Washington di Manhattan.
9. Florence Nightingale (1820-1910)
Florence Nightingale dianggap sebagai pencetus keperawatan modern. Jasanya kepada prajurit perang telah meninggalkan pondasi bagi dunia Palang Merah.
Perempuan yang dijuluki “The Lady with the Lamp” ini lahir pada tahun 1820 di Florence, Italia, meski ia berkebangsaan Inggris.
Dia menjadi terkenal selama Perang Krimea (1853-1856) karena karyanya meningkatkan kesehatan tentara yang terluka. Dia dan korps perawatnya dikerahkan untuk memerangi kondisi mengerikan bagi tentara yang terluka di medan perang.
Penelitian Nightingale menunjukkan bahwa infeksi penyakit lebih banyak menyebabkan kematian, ketimbang cedera di medan perang itu sendiri. Dia percaya bahwa menjaga pasien tetap bersih, nyaman, dan cukup makan dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dibandingkan obat-obatan pada saat itu.
Nightingale mengenalkan soal higienitas, dia dan perawatnya mencontohkan soal mencuci tangan dan membersihkan setiap ruangan perawatan.
Di bawah kepemimpinannya, praktik dasar kebersihan dijadikan dasar bagi dunia medis dan terbukti mengurangi angka kematian dan meningkatkan harapan hidupan di rumah sakit tentara.
Karyanya menunjukkan pentingnya perawatan medis yang tepat di medan perang. Dia berprinsip untuk menjaga integritas dan memperpanjang umur tentara sebagai kekuatan tempur.
Quotes dari Nightingale yang terkenal adalah, “Suffering lifts its victim above normal values. While suffering endures there is neither good nor bad, valuable nor invaluable, enemy nor friend. The victim has passed to a region beyond human classification or moral judgments and his suffering is a sufficient claim.”
“Penderitaan membuat korbannya melampaui batas normal. Selama ada penderitaan, tidak ada yang baik atau buruk, bernilai atau tidak tak bernilai, musuh atau teman. Apa yang dirasakan korban bukan lagi soal kemanusiaan dan moral, penderitaannya sudah cukup menggambarkan,” ujarnya.
10. Joan d’Arc
Salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah militer dunia. Joan d’Arc bisa dikatakan simbol ksatria prancis, dialah prajurit wanita yang namanya menyeruak di dunia kemiliteran dunia.
Dia berperan penting dalam Perang Seratus Tahun antara Perancis dan Inggris, dalam rangka mendapatkan kembali tanah Prancis.
Dia banyak memenangi pertempuran bersama pasukan Prancis sebelum akhirnya ia tertangkap dan dihukum mati pada bulan Juni 1456. Namun ia tetaplah dianggap sebagai wanita suci sekaligus pahlawan wanita paling berpengaruh di negara Prancis.
Pada saat kelahirannya pada tahun 1412, Perancis telah dihancurkan terlebih dahulu oleh Wabah Hitam dan kemudian oleh invasi Inggris selama Perang Seratus Tahun.
Dikalahkan di Agincourt pada tahun 1415, kerajaan Prancis berada di ujung tanduk, dan semuanya bergantung pada kota Orleans.
Di sanalah Joan of Arc menorehkan prestasinya. Percaya bahwa dia diperintahkan oleh Tuhan untuk memimpin tentara Perancis dan memimpinnya menuju kemenangan.
Dia mampu memimpin pengepungan terhadap tentara Inggris sembilan hari setelah kedatangannya. Keberhasilan yang menakjubkan ini membuatnya dimuliakan oleh Charles the Victorious dan pengangkatannya sebagai penasihat militer.
Di bawah kepemimpinannya, tentara Perancis merebut Reims dan Troyes. Dia kemudian ditangkap oleh Inggris di Compiegne, diadili karena ajaran sesat dan dieksekusi.
Joan d’Arc atau Joan of Arc menjadi perempuan paling populer dalam sejarah perang dan kemiliteran. Namanya selalu menjadi pikiran teratas dalam setiap polling atau jajak pendapat. Nama Joan Jett sang Godmother of Punk, bahkan mirip dengannya, yang belakangan menginspirasi lagu Joan Jett of Arc.
Daftar diatas tak menampilkan semua nama wanita yang berpengaruh dalam sejarah peperangan umat manusia.
Nama lain juga tak kalah mentereng dalam kancah peperangan. Mereka memperjuangkan haknya sama seperti kaum pria. Perempuan-perempuan ini berjuang demi agenda nya masing-masing, terlepas dari segala kontroversi dan pro kontra, mereka mampu menorehkan namanya dalam sejarah dunia.
Juga, urutan diatas tak mencerminkan sebeberapa besar pengaruh dari masing-masing individu, selain nama diatas pun masih ada nama seperti :
Lyudmila Pavlichenko, Pavlichenko sang penembak jitu dari Uni Soviet, wanita ini mencatatkan 309 pembunuhan dari senjatanya selama peperangan.
Ratu Boadicea (Boudicca), seorang pejuang menakutkan dari suku Celtic Iceni di Anglia Timur yang memimpin pemberontakan melawan Kekaisaran Romawi pada sekitar tahun 60 atau 61 M.
Suku Iceni adalah suku bangsa Celtic yang tinggal di Inggris timur selama Zaman Besi dan era Romawi awal.
Ratu Artemisia, ratu dari Persia, dia memimpin armada laut Persia melawan Yunani di Peperangan Salami tahun 480 sebelum masehi.
Ratu Isabella I, yang mampu mempersatukan Spanyol.
Golda Meir, Perdana Menteri Israel dari tahun 1969-1974 yang membawa peperangan antara Arab-Israel pada 1973.
Oveta Culp Hobby, menerima penghargaan dari Angakatan Darat Amerika Serikat pada 1945 atas kontribusinya dalam pelayanan militer, Oveta adalah sosok penting dalam pasukan tentara Amerika.
Condelia E. Cook, kepala juru rawat Angkatan Darat Italia selama Perang Dunia II, Condelia menerima dua penghargaan besar, yaitu Bronze Star dan Purple Heart pada 1943.
Deretan nama-nama ini menunjukkan betapa besar peran wanita dalam sejarah peperangan. Kontribusi mereka dalam perjuangan tak bisa dipandang sebelah mata. (Adn)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.