JAKARTA (Waspada): Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, menantikan kejutan dari pemain dan pasangan muda tuan rumah pada turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2025.
Indonesia Masters 2025 bergulir pada 21-26 Januari di Istora Senayan Jakarta. Lebih dari 200 pemain elite dari 21 negara siap memperebutkan hadiah total senilai 475 ribu dolar AS (Rp7,5 miliar).
“Tentunya di Indonesia Masters kita punya peluang (juara) dari pemain unggulan seperti unggulan pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Gregoria Mariska Tunjung, dan Jonatan Christie,” kata Eng Hian dalam konferensi pers di Istora Senayan Jakarta, Senin (20/1).
“Namun, kita juga punya keyakinan, berharap juga untuk pemain-pemain muda dan pasangan-pasangan baru. Semoga bisa menunjukkan progres dan membuat kejutan di sini,” ujar dia menambahkan.
Lebih lanjut, Eng Hian mengatakan pihaknya juga memanfaatkan turnamen ini sebagai momentum regenerasi melalui optmimalisasi bongkar-pasang di sektor ganda serta pemberian kesempatan bermain bagi atlet junior.
“Memang kita tetap punya target prestasi. Namun secara simultan kita juga dorong regenerasi. Ini sesuai dengan roadmap PBSI. Pada tahun ini kita memberi kebebasan kepada pelatih untuk bongkar pasang, nanti pada 2026 pasangannya harus sudah permanen untuk mengejar poin kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028,” jelas peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu.
Selain pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/ Bagas Maulana dan Daniel Marthin Muhammad Shohibul Fikri, Indonesia menurunkan pasangan baru pada sektor ganda putri melalui Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramandhanti.
Selain itu, ada Verrell Yustin Mulia/Pitha Haningtyas Mentari, Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati, dan Dejan Ferdiansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (kualifikasi) di sektor ganda campuran. “Perubahan komposisi atlet, pelatih, dan tim pendukung ini akan kita optimalkan untuk mencari racikan yang tepat untuk menghadapi persaingan ke depan,” kata Eng Hian.
Selain adanya pemain-pemain andalan dalam negeri, Indonesia Masters 2025 juga akan menjadi arena pertandingan bagi para atlet elite dunia seperti Shi Yu Qi (China), Anders Antonsen (Denmark), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Wang Zhi Yi (China), hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Sementara itu, pebulutangkis ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, mengatakan ia dan Mohammad Ahsan ingin tampil maksimal pada turnamen terakhirnya sebelum pensiun.
“Ekpestasi saya mau bermain maksimal saja di turnamen ini. Kalau bisa (targetnya bisa melangkah) sejauh mungkin,” kata Hendra saat ditemui di Istora, Senayan, Jakarta.
Pasangan yang dijuluki “The Daddies” itu masih berlatih bersama menjelang panggung terakhir mereka di hadapan publik sendiri. “Kalau latihan, ya, (kami) latihan, tapi tidak se-intens dulu,” ujar juara dunia empat kali tersebut.
Mengenai rencananya setelah gantung raket, Hendra mengatakan bakal fokus pada keluarga dan bisnis yang akan ia jalankan. Namun, peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu memastikan bahwa ia tidak akan sepenuhnya meninggalkan dunia tepok bulu yang sudah menjadi karier profesionalnya sebagai atlet selama 35 tahun.
“Saya memang inginnya tetap di bulutangkis, tapi tidak sekarang, lah, ya, maksudnya saya ingin fokus saat ini untuk mengurus kerjaan saya dulu, semoga lancar,” ungkap Hendra.
“Saya sudah janji sama anak-anak untuk fokus sama mereka, seperti antar-jemput sekolah. Sekarang saya fokus ke keluarga dan kerjaan saya dulu, nanti kalau sudah siap untuk ke badminton, baru saya kembali lagi,” ujar dia menambahkan.
Acara perpisahan “The Daddies” rencananya digelar pada Minggu (26/1) pukul 09.30, tepat sebelum babak final turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2025 dimulai. (m18/pbsi/ant)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.