Yayasan Wakaf Haroen Ali Gelar Rapat Kerja

- Aceh
  • Bagikan
Yayasan Wakaf Haroen Ali Gelar Rapat Kerja
Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Pengurus YWHA mengikuti kerja raker tahun 2025, di Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi, Banda Aceh, Minggu (19/01).(Waspada/T.Mansursyah)

BANDA ACEH (Waspada) : Yayasan Wakaf Haroen Aly (YWHA) menggelar rapat kerja (Raker) tahun 2025, di Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi, Banda Aceh, Minggu (19/1). Kegiatan yang diikuti Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Pengurus YWHA tersebut bertujuan untuk mengevaluasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2024.

Selain itu, raker juga merumuskan rencana strategis tahun 2025 untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan umat.

Ketua YWHA, Prof. Dr. Muhammad Yasir Yusuf, MA, dalam sambutannya, menekankan pentingnya amanah dalam menjalankan tugas sebagai nazhir wakaf. Salah satunya pengelolaan wakaf pada Dayah Darul Quran Aceh (DQA).

Ia menjelaskan, YWHA dan DQA didukung oleh banyak pihak dan nyaris tidak menghadapi hambatan berarti.

“Oleh karena itu, kami berharap agar yayasan dengan rencana kerjanya mampu menjadikan DQA sebagai pesantren unggulan di tingkat nasional dan bersaing di kancah internasional,” kata Prof Yasir Yusuf.

Selain itu, ia juga menyadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam mewujudkan visi tersebut. Diantaranya perlu adanya peningkatan tata kelola, pengembangan SDM dan pengembangan wakaf produktif.

“Kualitas pendidikan harus menjadi prioritas utama. Selain itu, YWHA harus dapat menjadi contoh teladan dalam pengelolaan wakaf yang profesional, tidak hanya bagi Aceh dan Indonesia, tetapi juga di tingkat dunia,” ujar Prof. Yasir penuh optimisme.

Ketua Dewan Pengawas YWHA, Prof. Dr. Alyasa Abu Bakar, MA menegaskan, pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Dayah DQA sebagai salah satu lembaga utama yang dikelola yayasan.

Selain itu, juga menekankan perlunya peningkatkan kualitas SDM pengurus yayasan dan memperluas cakupan program-program wakaf pendidikan agar lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

“Pendidikan adalah pengabdian tertinggi dalam kehidupan, yang dibuktikan dari wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya membaca. Bahkan, sejarah mencatat ketika Jepang mengalami kehancuran akibat bom, yang pertama kali Kaisar Jepang tanyakan adalah berapa banyak guru yang tersisa,” ujar Prof. Alyasa, yang menegaskan betapa strategisnya sektor pendidikan dalam membangun peradaban.

Prof Alyasa juga berharap Raker tersebut juga menjadi momen penting untuk menyusun strategi baru yang dapat memperkokoh peran YWHA dalam pemberdayaan umat melalui pendidikan dan pengelolaan wakaf.

Adapun Anggota Dewan Pembina, Akhi Muhibuddin, menambahkan, pandangan strategis terkait pengelolaan aset wakaf. Ia menyoroti pentingnya peningkatan sistem pengelolaan dan pencatatan aset wakaf yayasan agar lebih tertib dan transparan.

Selain itu, juga menekankan perlunya regenerasi dan kaderisasi sebagai bagian dari upaya menjaga kesinambungan visi dan misi yayasan di masa mendatang.

“Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, YWHA akan terus berupaya mewujudkan misi untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi berbasis wakaf,” pungkasnya. (b02)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *