Hatta Bulkaini, anggota komisi VI DPR Aceh yang membidangi pendidikan.Waspada/Ist
KUTACANE (Waspada): Kasus kepala SMKPP Negeri Kutacane yang disebut-sebut nyelonong ke asrama siswa putri dan sempat viral, kini jadi perbincangan hangat masyarakat Aceh Tenggara.
Selain disebut- sebut kerapkali nyelonong ke asrama putri, MD, Kasek SMKPP Negeri Kutacane juga, dituding menyunat biaya makan untuk siswa yang tinggal di asrama hingga menyebabkan siswa dan siswi mengamuk dan berujung pada pelemparan rumah dinas yang ditempati Kasek. Bukan hanya komponen masyarakat Aceh Tenggara saja, bahkan ulah oknum MD yang membuat heboh tersebut, mengundang reaksi keras dari anggota DPR Aceh.
Hatta Bulkaini, anggota Komisi VI DPR Aceh yang membidangi masalah pendidikan kepada Waspada, Sabtu (18/1) mengaku, miris dan kaget mendengar sikap nyeleneh MD, oknum Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri (SMKPPN) Kutacane yang telah membuat heboh dunia pendidikan di bumi Sepakat Segenep.
Berdasarkan informasi dan laporan dari beberapa tenaga pengajar maupun murid serta beberapa pihak lainnya, sikap aneh, arogan dan masalah porsi makan yang tak sesuai dengan dana yang ditetapkan maupun kabar jika oknum Kasek SMKPPN sering nyelenong ke asrama putri tersebut, telah berlangsung selama 3 tahun.
Namun diduga karena ancaman MD, oknum Kasek SMKPP Negeri Kutacane, jika ada guru yang berani melapor tindak- tanduk anehnya, tidak akan diberi izin ikut mendaftar maupun ikut testing menjadi PPPK, jadi tak ada yang berani melaporkan pada pimpinan di Dinas Pertanian Aceh maupun pada Dinas Pendidikan Aceh. “Ulah MD, kasek SMKPPN Kutacane, benar-benar mencoreng nama baik pendidikan dan melukai hati komponen warga Agara dan Gayo Lues, terutama keluarga dari murid yang menimba ilmu di SMKPPN Kutacane,” ujar Hatta yang juga Ketua DPD NasDem Agara tersebut.
Tindakan MD sebagai kepala sekolah yang seharusnya jadi panutan, tidak bisa ditolerir. Untuk itu awal Februari nanti Komisi VI DPR Aceh akan turun ke Aceh Tenggara melakukan investigasi ke SMKPPN Kutacane dengan membawa Kadis Pertanian Aceh dan Kadis Pendidikan Provinsi Aceh.
“Saat ini, untuk menenangkan situasi dan suasana panas di sekolah yang bersebelahan dengan RSU Sahudin Kutacane itu, pihak Distan Aceh telah mengganti oknum MD dengan Plt. Kepala Sekolah yang baru,” sebut Hatta Bulkaini.
Di akhir tanggapannya, Anggota Komisi VI DPR Aceh, Hatta Bulkaini menyebutkan, rasa kecewa terhadap sikap lamban Jipri, S.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh di Kutacane, terkait berlarut-larutnya kasus yang terjadi di SMKPPN Kutacane. ‘Sikap arogansi dan keluhan pihak guru dan siswa, telah lama terjadi, namun Juprintak menduga bakal separah saat ini, karena itu beliau kurang respon,” sebut Hatta menirukan keterangan Jupri pada anggota Komisi VI DPR Aceh tersebut.
Kepada Kadis Pendidikan Aceh dan Kadis Pertanian Aceh, politik NasDem dari Dapil Agara dan Gayo Lues itu menyarankan, agar jangan menempatkan kepala sekolah melebihi 4 tahun di sekolah yang bersangkutan, karena lebih banyak rugi ketimbang untungnya,.
“Lihat saja SMKPPN yang sangat lama dijabat oleh MD, akibatnya pimpinan sekolah jadi arogan dan otoriter, sebab itu jika lebih 4 tahun mutasi atau rotasikan saja kepala sekolahnya,” pungkas Hatta Bulkaini.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Kutacane Aceh Tenggara dinonaktifkan sejak Kamis, 16 Januari 2025. Sebagai gantinya, Kapala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Aceh menunjuk salah seorang guru menjabat sesuai nota dinas.
“Dinas Pendidikan hanya berkewajiban untuk memastikan keberlangsungan proses belajar mengajar, sedangkan proses evaluasi terhadap kepala sekolah itu adalah wewenang Dinas Pertanian Aceh, untuk sementara kami menunjuk salah seorang guru yakni Junaedi sebagai nota dinas,” kata Kacabdin Pendidikan Aceh, Jufri.
Jufri menjelaskan penonaktifan oknum kepala sekolah tersebut dilakukan merupakan hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan serta Dinas Pertanian Aceh setelah mendengarkan, juga menggali keterangan serta kesaksian sejumlah guru dan siswa yang juga dihadiri anggota DPRA, Yahdi Hasan Ramud, pascapuluhan siswa melakukan demo ke rumah dinas kepala sekolah.(b16/cseh).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.