Ekses terjadi “adu mulut” di Komplek SPBU Tanah Terban, Karang Baru, Kamis (16/1/2025), H. OK Saiful Bahri mengamuk membawa golok ke Kantor Bupati Aceh Tamiang, Jumat (17/1/2025).
“Memang benar saya membawa golok ke kantor Bupati Aceh Tamiang,” ungkap H. OK Saiful Bahri yang menjumpai Waspada di salah satu cafe di kawasan Karang Baru, Jumat (17/1/2025) sore.
Menurut H. OK Saiful Bahri, saat itu dia mengendarai sepeda motor Yamaha Scorpion 225 cc melintasi jalan Ir. H. Juanda, Karang Baru, Kamis (16/1/2025) sekira pukul 11.30 WIB.
Saiful menceritakan, di depannya ada mobil Pajero Sport BL 1 U. Lalu pria berusia 41 tahun yang yang berdomisili di salah satu ruko (rumah toko) Jalan Ir. H. Juanda itu sambil melaju mematikan mesin sepeda motornya. Setibanya di depan salah satu ruko yang menjual paralon, Saiful berbelok ke kanan memotong di samping mobil Pajero Sport BL 1 U, lalu Saiful belok ke kiri memasuki areal SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak kendaraannya di SPBU Tanah Terban, Karang Baru.
Saiful menegaskan, mobil Pajero tersebut juga masuk areal SPBU, lalu entah apa yang merasuki orang yang ada dalam mobil itu sebanyak dua orang turun dari mobil, menghampiri Saiful dan terjadi “adu mulut” antara Saiful dengan dua orang yang baru turun dari mobil itu di Komplek SPBU.
Menurut Saiful, minyak (bahan bakar minyak/BBM) keretanya dalam keadaan res, dia sempat mematikan mesin keretanya lalu mendorong menuju SPBU untuk mengisi BBM kkarena tujuannya memang untuk isi minyak (BBM) di SPBU.
Dalam “adu mulut “ itu, ungkapnya, ternyata dua orang yang turun dari mobil BL 1 U itu ajudan Pj Bupati Aceh Tamiang. ”Saya tidak tahu siapa namanya,” ungkap Saiful.
Menurut versi Saiful, dalam “adu mulut” tersebut dua ajudan Pj Bupati Aceh Tamiang itu mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, mereka memaki yang membawa-bawa kata-kata tidak etis yang ada hubungan dengan ibunda Saiful.
“Selain itu mereka juga mengatakan saya GAM dan saya jawab kalau memang berani tembak saja saya dan pukul saja saya, biar saya uangkan kalian,” ungkap Saiful.
Bukan itu saja, lanjut Saiful, mereka mempersoalkan suara kereta saya meraung-raung ngegas ketika di jalan.
Saiful menambahkan, situasi pertengkaran semakin memanas dan sejumlah warga yang sedang berada di SPBU menyaksikan pertengkaran tersebut. “Lalu dari mobil itu, turun Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra menghampiri kami yang sedang bertengkar sambil mengatakan sudah-sudah tidak usah bertengkar lagi melayani orang gila ini. Tentu saja saya merasa keberatan karena disebut orang gila,” tegas Saiful.
Karena itu, tambahnya, dirinya selanjutnya menghidupkan mesin sepeda motor karena masih ada minyak res dan tidak jadi mengisi BBM. “Saya ngegas kereta dan langsung meluncur menuju ke Polres Aceh Tamiang untuk membuat laporan secara resmi ke Polres Aceh Tamiang,” ungkapnya.
Namun, imbuhnya, pihak Polres Aceh Tamiang mengatakan kalau buat laporan harus ada saksi-saksi. “Karena saya melapor tidak ada saksi-saksi sehingga laporan saya ditolak, tidak diterima polisi,” ungkap Saiful.
Lalu, kata Saiful, dirinya kembali ke SPBU untuk minta petugas SPBU menjadi saksi dalam melengkapi berkas membuat laporan ke Polres Aceh Tamiang. ”Tetapi petugas SPBU yang memang ada melihat terjadi pertengkaran dan saya sempat didorong oleh ajudan Pj Bupati Aceh Tamiang, tidak bersedia menjadi saksi atas terjadinya peristiwa di SPBU,” ungkap Saiful.
Karena itu, ungkapnya, pada hari Jumat (17/1/2025) pagi, Saiful Bahri membawa golok untuk mencari ajudan Pj Bupati Aceh Tamiang dan Pj Bupati Aceh Tamiang, tetapi mereka belum ada di Kantor Bupati Aceh Tamiang.
“Saya ingin mereka segera datang ke rumah untuk minta maaf pada mamak saya karena pada pertengkaran kemarin mereka sudah mengeluarkan kata-kata yang tidak etis yang ditujukan terbawa-bawa mamak saya,” ungkapnya.
Menurut Saiful, kalau dirinya dimaki tidak masalah. “Tetapi kalau sudah mamak saya ikut dibawa-bawa, tentu saja tidak bisa saya terima dan mereka wajib untuk minta maaf pada mamak. Saya sedikit pun tidak ada rasa takut untuk menghadapi mereka, karena itu saya cari mereka pakai golok agar mereka segera minta minta maaf pada mamak saya,” tegas H.OK Saiful Bahri yang mengaku keturunan Tamiang dan punya leluhur berasal dari Seruway, Aceh Tamiang.
Sementara Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra menjelaskan, sebelum terjadinya “adu mulut” di SPBU, Saiful Bahri menggeber-geber suara keretanya di komplek kantor Bupati Aceh Tamiang, sehingga menimbulkan suara bising.
“Kita nggak tau apa tujuan dan maksud dia menggeber-geber suara keretanya di kantor bupati,” ungkap Asra.
Karena itu, tegas Asra, ketika ketemu di jalan dan SPBU, pihaknya menanyakan alasab dia menggeber-geber suara keretanya dan terjadilah ribut-ribut.
“Turun sopir dan ajudan untuk menjumpai dia, tetapi terus ribut dan saya turun dari mobil untuk melerai supaya tidak bertengkar, tetapi dia tidak terima dan selanjutnya dia menggeber-geber kereta dan tancap gas ke aras Polres Aceh Tamiang,” ujar Asra.
Menurut Asra, orang itu juga minta sopir dan ajudan untuk memukul dia, tetapi tidak dilakukan oleh sopir dan ajudan. “Kalau dipukul sudah pasti nanti dia bikin laporan dipukul, ujung-ujungnya damai minta uang karena dia bilang silakan pukul biar nanti diuangkannya, begitu dia bilang pada kami,”ujar Asra.
Menurut Asra, untuk apa minta maaf, sedangkan sopir, ajudannya tidak bersalah. “Kalau kami yang minta maaf berarti kami ada salah, sedangkan kami tidak ada salah. Kalau memang kami ada salah ya silakan buat laporan pengaduan ke polisi,” sebutnya.
Asra juga mengatakan terkait dia bawa golok ke Kantor Bupati Aceh Tamiang dan membahayakan bagi orang lain, seharusnya pihak polisi perlu mengusutnya supaya jangan leluasa membawa senjata tajam untuk mencari orang di kantor bupati.
“Kalau orang model-model begitu kita layani yang ada hanya bikin pening kepala kita,” pungkas Asra.
Muhammad Hanafiah
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.