JAKARTA (Waspada): Kelestarian kawasan Danau Toba yang merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas harus tetap terjaga dengan baik.
Berangkat dari hasil pengamatan dan diskusinya dengan berbagai kalangan, sejak tahun 2022 menunjukkan bahwa Danau Toba menghadapi degradasi ekosistem yang serius, ditandai dengan penurunan kualitas air dan kehidupan bawah air akibat pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali putra kelahiran Kota Medan Dr. Ir. Sahat Manahan Sihombing, M.M., M.H, terpanggil untuk berkontribusi untuk kelestarian kawasan Danau Toba.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang punya pengalaman luas dan dedikasi tinggi dalam bidang perbankan, manajemen risiko, dan pengembangan SDM ini, pun mendirikan Lake Toba Centre (LTC) dengan visi menyelamatkan kelestarian Danau Toba. Melindungi ekosistem danau. Meningkatkan kesadaran masyarakat. Membuka kesempatan bagi pemuda Toba.
Sahat Manahan Sihombing bergerak cepat sebab persoalan lingkungan di kawasan Danau toba sudah komplek .
Ada masalah tata ruang, masalah limbah-limbah , hutan yang gundul, keberadaan keramba-keramba di perairan Danau Toba, dan berbagai masalah lingkungan lainnya.
Menanggapi kepedulian Sahat Sihombing akan kelestarian Danau Toba, salah seorang tokoh perantau di Jakarta, putra Humbang Hasundutan, Anthon Sihite menegaskan kepedulian semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian kawasan Danau Toba.
Anthon Sihite mengatakan menjaga kelestarian kawasan Danau Toba bukan hanya pekerjaan pemerintah, tetapi semua pihak harus bahu membahu untuk menjaga kelestarian kawasan itu.
” Danau Toba adalah asset nasional yang harus dijaga semua elemen masyarakat,” ujar Anthon Sihite yang saat bersama dengan Sahat Sihombing di acara Diskusi Nasional Kosgoro 1957 di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Jumat (17/1/2025)
Sahat Sihombing juga menyoroti kondisi hutan di sekitar Danau Toba yang sudah pada gundul.
Dia juga prihatin, sebab penanggulangan kebakaran hutan dan lahan belum maksimal, dimana hapir setia tahun kebakaran hutan di kawasan danau Toba selalu terjadi.
“Penggundulan serta terbakarnya kawasan hutan di Danau Toba, namun belum ada kegiatan penananaman kembali secara berkelanjutan,” ujar Sahat Sihombing.
Akibat penggundulan hutan dan tidak cepat dilakukakannya penanaman kembali pohon, dikhawatirkan menjadi salah satu penyebab penurunan permukaan air Danau Toba.
Karena itu, tambah Sahat Sihombing, pada tahun 2025 ini LTC berencana melakukan penanaman 10 ribu pohon di Pulau Samosir. Dia berharap kegiatan ini dapat didukung masyarakat, pemerintah dan pengusaha.
Sebagaimana diketahui , sejak berdirinya LTC, Sahat Sihombing telah melakukan berbagai kegiatan untuk berkontribusi di kawasan Danau Toba seperti menggelar ” Gerakan Nasional Kepedulian Danau Toba sebagai upaya bersama menjaga kawasan danau Toba.
Adapun kegiatan yang dilakukan yakni pembersihan eceng gondok, sosialisasi pelatihan bekerja dan sosialisasi tata kelola pertanahan.
Dengan semangat kepedulian lingkungan, LTC juga mengajak masyarakat untuk melakukan gugatan class action terhadap Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2014 yang memperbolehkan Keramba Apung di Danau Toba.
Sahat Sihombing ingin menyelamatkan salah satu sumber air bersih terbesar dunia ini sekaligus sebagai langkah perwujudan komitmen LTC melindungi keasrian Danau Toba.
Peduli UMKM
Sahat Manahan Sihombing yang tercatat sebagai pengurus Kosgoro 1957, juga sangat memperhatikan perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Dia membagikan refleksi mendalam tentang perjalanan Korea Selatan (Korsel) pasca-kemerdekaan. Meskipun sama-sama menjalani penjajahan Jepang dan merdeka pada 1945, Korsel kini menikmati kemajuan luar biasa.
Adapun faktor keberhasilan Korsel menurutnya yakni keberadaan lembaga KPK-nya yang efektif memberantas korupsi. Kombinasi tradisi dan modernisasi yang dikomersialkan. Penataan kota yang rapi dan efisien. Pengembangan perumahan rakyat yang tertata. Dan dukungan perbankan untuk UMKM .
Sahat menyoroti perbedaan mencolok antara Korsel dan Indonesia. Menurutnya, mindset berbangsa dan bernegara Indonesia perlu diperbaiki. (j05).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.