Dana Sudah Cair, Pekerjaan SPAM Dan SPALD Belum Tuntas

  • Bagikan
Dana Sudah Cair, Pekerjaan SPAM Dan SPALD Belum Tuntas

MATERIAL batu bata pembangunan Tangki Septik Individu yang belum terpasang di Dsn.1 Gunung Meriah Kec.Siempat Nempu Hulu, Kab. Dairi.Waspada/Kartolo Munte.

SIDIKALANG (Waspada): Walaupun dana pembangunan peningkatan sistem pengelolaan air minum (SPAM) dan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) yang yang dikerjakan Kelompok Swadaya Masyarakat dan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 sudah cair, namun pekerjaannya di beberapa desa belum tuntas.

Sesuai data diperoleh Waspada, pembangunan SPAM di Kabupaten Dairi Tahun 2024 itu terdapat di 8 desa dan pembangunan SPALD di 6 desa dengan dana bersumber dari DAK Tahun 2024 sesuai pantauan Waspada di sejumlah desa penerima SPAM dan SPALD, ada beberapa desa pekerjaanya belum tuntas.

Pengakuam salah seorang Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Berdikari Desa Gunung Meriah RH saat dikonfirmasi di kediamannya belum lama ini mengatakan, dari 50 kepala keluarga (KK) penerima SPALD atau pembangunan Tangki Septik Individu Pedesaan baru 22 KK yang sudah selesai. Sedangkan 28 KK lagi belum tuntas karena kekurangan dana karena dana baru cair 25 parsen dari pagu anggaran.

Dikatakan, bahan seperti semen, pasir, batu bata dan batu padas sudah diturunkan untuk 28 titik lagi tapi terkendala untuk biaya tukang sehingga saat ini harus berhenti, sehingga 28 titik lagi belum tuntas untuk 50 KK penerima.

“Kami tidak tau apa penyebab dana tidak cair untuk tahap kedua, padahal pekerjaan kami sudah rampung hampir limapuluh parsen, 22 titik sudah selesai, tinggal 28 lagi. Kami tanyakan ke tim pendamping lapangan dari kabupaten katanya dana belum cair,” ungkapnya berharap.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Dairi Dekman Sitopu dikonfirmasi Waspada di ruang kerjanya, Kamis (16/1) menegaskan bahwa per 31 Desember 2024 seluruh uang untuk pembangunan SPAM dan SPALD sudah ditransfer ke rekening masing-masing KSM.

“Jika masih ada KSM mengatakan dana belum masuk ke rekening masing-masing Kelompok Swadaya Masyarakat, itu salah. Untuk teknis pencairanya itu sebaiknya ditanyakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) seperti apa perjanjian kerja mereka,” jelas Sitopu.

Pejabat Pembuat Komitmen dari Dinas PUPR Dairi Renni Situmorang dikonfirmasi Waspada di Kantor PUPR, Kamis (16/1) menerangkan, dari 14 desa penerima kegiatan tersebut sudah dibayarkan 45% ke masing-masing KSM kecuali KSM Desa Gunung Meriah yang baru 25% pencairannya.

Ditambahkan Renni Situmorang, sesuai perintah pimpinan, pencairan uang harus sesuai target kerja. Tidak dicairkan jika target kerja belum tuntas di lapangan, katanya.(a25).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *